Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hengkangnya Titiek Soeharto Jadi Tantangan Golkar Lepas dari Bayang-bayang Orba

Kompas.com - 13/06/2018, 10:33 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai hengkangnya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dari Partai Golkar tidak akan berpengaruh banyak terhadap partai yang berlogokan pohon beringin tersebut.

Di sisi lain, kepergian Titiek sekaligus menjadi tantangan bagi Partai Golkar untuk lepas dari bayang-bayang zaman Orde Baru.

Titiek Soeharto sebelumnya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Berkarya, besutan adiknya sendiri yakni Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

“Titiek Soeharto hengkang dari Partai Golkar memang disesalkan, tapi saya yakini tidak akan berpengaruh banyak terhadap eksistensi Partai Golkar,” kata Ari saat dihubungi, Rabu (13/6/2018).

Ari berpendapat, Partai Golkar merupakan partai politik yang berpengalaman dan salah satu partai tertua di Indonesia.

Baca juga: Saat Titiek Soeharto Memutuskan Hengkang dari Partai Golkar...

“Dalam pengalamannya (Partai Golkar) mampu lolos dan tetap eksis sebagai partai baru dan modern menghadapi krisis politik 1998 dan mampu menunjukkan eksistensinya di era reformasi,” kata Ari.

Selain itu, ucap Ari, kepindahan Titiek ke Partai Berkarya justru sebuah tantangan bagi Partai Golkar untuk membuktikan tesis baru bahwa kebesaran Golkar selama ini harus lepas dari bayang-bayang Orde Baru dan romantisme dinasti Soeharto.

“Ini kesempatan bagus bagi Golkar supaya lebih mampu menunjukkan eksistensi dan kiprahnya sebagai partai modern dengan sistem kepartaian yang baik, tidak bergantung pada tokoh atau figur di partai,” ucap dia.

Oleh sebab itu, kata Ari, hengkangnya Titiek Soeharto mampu membangun optimisme baru untuk lebih membesarkan Partai Golkar di era paska Orde Baru,” kata Ari.

Baca juga: Titiek Soeharto Hengkang, Golkar Khawatir Ditinggal Pencinta Soeharto

“Sebagai partai modern yang tidak bergantung ketokohan atau figur partai, tetapi bekerjanya sistem kepartaian yang baik,” kata Ari.

Sebelumnya, Titiek Soeharto sempat dikabarkan akan dijadikan Wakil Ketua MPR oleh Partai Golkar untuk mengantikan Mahyudin. Namun, Mahyudin menolaknya. Setelah penolakan itu, kabar Titik jadi Wakil Ketua MPR meredup.

Tak hanya itu, Titiek juga sempat ingin maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar saat partai tersebut diterpa badai politik kasus Setya Novanto.

Namun dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, nama Airlangga Hartarto muncul sebagai calon tunggal. Nama Titiek hilang begitu saja.

Baca juga: Titiek Soeharto Hengkang karena Golkar Mendukung Pemerintah

Titiek dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa alasan utama keluar dari Golkar lantaran partai tersebut berstatus sebagai pendukung pemerintah.

Di sisi lain, ia merasa gerah dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo karena dinilai gagal menyejahterakan masyarakat. Namun, karena dulunya berstatus sebagai kader Golkar, ia tak bisa mengkritik pemerintah.

Ia mencontohkan kegagalan pemerintah salah satunya adalah tak bisa mengontrol masuknya tenaga kerja asing, padahal menurut Titiek, masih banyak pengangguran di Indonesia.

Kompas TV Titiek Soeharto bergabung dengan Partai Berkarya yang dipimpin oleh adiknya sendiri Tommy Soeharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com