Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri-TNI Diminta Transparan dalam Penanganan Pengeroyokan Anggotanya

Kompas.com - 12/06/2018, 11:01 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrea Poeloengan menegaskan, Polri dan TNI perlu mengungkapkan dua peristiwa pengeroyokan yang melibatkan oknum Polri-TNI secara transparan dan terbuka.

Ia melihat bahwa selama ini mekanisme penanganan kasus seperti ini di TNI dan Polri berbeda.

"TNI masih di peradilan militer dan Polri di peradilan umum dan masih terbatasinya penyidikan sebagai informasi yang dikecualikan dalam keterbukaan informasi publik, membuat saya saja sangat terbatas untuk mendapatkan informasi terkait hal-hal tersebut, apalagi khalayak umum," kata Andrea kepada Kompas.com, Selasa (12/6/2018).

Andrea menyesalkan pengawasan terhadap oknum anggota TNI dan Polri oleh kedua pucuk pimpinan yang masih lemah.

Menurut Andrea, kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi. Ia menekankan pentingnya penyelesaian dengan mekanisme yang sama, transparan, dan final.

"Untuk itu perlu pembaruan sistem peradilan bagi TNI untuk hal-hal selain perang agar tunduk pada peradilan umum, sesuai amanah Tap MPR Nomor 7 Tahun 2000 yang merupakan amanat reformasi," ujar Andrea.

Baca juga: Pasca-kasus Pengeroyokan, TNI AD Perkuat Soliditas TNI-Polri

Ia juga melihat peristiwa ini mencerminkan filosofi sinergi TNI-Polri belum menyentuh seluruh jajaran di semua kepangkatan.

Andrea berharap para pimpinan TNI dan Polri harus meningkatkan penjelasan dan perwujudan sinergi dengan nyata dan saksama ke dalam internal kesatuan mereka hingga level kepangkatan terbawah.

"Bahkan, jika perlu sinergi mulai dijadikan doktrin dasar dalam pembentukan dan pelaksanaan tugas TNI-Polri. Bagian dari sumpah, kode etik, dan peraturan disiplin," kata dia.

Andrea meminta para oknum pelaku harus ditindak tegas. Ia juga menyarankan, pimpinan para oknum tersebut juga bisa diberikan sanksi.

Ia juga mengimbau Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk meminta maaf kepada publik.

"Perlu dilakukan permintaan maaf bersama kepada publik oleh Panglima TNI dan Kapolri secara langsung, yang mencerminkan sikap ksatria dan tanggung jawab terhadap kejadian yang dilakukan oleh oknum institusinya guna memberikan jaminan keamanan kepada publik," kata Andrea.

Kompas TV Seluruh pasukan mulai bertugas di pos pengamanan yang telah ditentukan pada 7 Juni hingga 24 Juni mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com