Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kasus Pengeroyokan, TNI AD Perkuat Soliditas TNI-Polri

Kompas.com - 12/06/2018, 06:34 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Alfret Denny Tuejeh menegaskan, pihaknya terus memperkuat soliditas TNI dan Polri dalam menyikapi dua insiden keributan yang menimbulkan korban dari TNI dan Polri.

Insiden pengeroyokan dan penusukan oleh oknum anggota Brimob menimbulkan dua korban anggota Kodam Jaya, Serda Darma Adi dan Serda Nikolas Kegomoi. Serda Darma meninggal akibat luka tusuk, sementara Serda Nikolas dirawat akibat luka-luka.

Di sisi lain, dua anggota polisi Subdirektorat Pengendalian Massa, Polda Metro Jaya, mengalami luka akibat dikeroyok oleh oknum diduga anggota TNI di Cijantung, Jakarta Timur, pada Sabtu (9/6/2018).

"Secara organisasi, TNI AD tetap solid dan senantiasa siap mengemban amanah rakyat Indonesia. Di antaranya bermitra dengan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menyambut Idul Fitri, Pilkada Serentak 2018,  Asian Games 2018, dan rangkaian Pileg dan Pilpres 2019," ucap Denny dalam keterangan resminya, Senin (11/6/2018).

Baca juga: Dua Polisi Dikeroyok di Cijantung, Polri Minta Soliditas dengan TNI Tetap Dijaga

Kadispenad berharap insiden ini menjadi peristiwa terakhir kalinya. TNI AD meminta jajarannya untuk bersikap bijak dan tidak bertindak gegabah yang merugikan diri sendiri dan institusi TNI.

"Ke depan, soliditas dan sinergi TNI-Polri harus direalisasikan sebagai bagian dari keluarga besar yang erat dan lekat, baik di tingkat pucuk pimpinan maupun anggota, karena sudah sekian lama rakyat Indonesia merindukannya," ujar Denny.

Denny berharap seluruh jajaran TNI-Polri dari tingkat pimpinan hingga pasukan harus berpikir jernih dan obyektif untuk menghindari berbagai risiko berkepanjangan atas insiden ini.

"Peristiwa ini merupakan momentum yang sangat berharga bagi TNI-Polri. Kita harus menata sinergi  dan soliditas ini secara terstruktur bukan saja dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga dalam berinteraksi di luar tugas," kata Denny.

TNI AD, kata Denny, memercayakan penanganan kasus pengeroyokan dan penusukan ini kepada Polri. Denny optimistis Polri mampu menuntaskan kasus ini dengan baik.

"TNI AD tetap berkomitmen dan percaya akan integritas Polri yang promoter dalam penanganan kasus ini," ucap Denny.

Baca: TNI AD Percayakan Penanganan Kasus Penganiayaan Anggotanya ke Polri

Denny mengungkapkan, TNI AD turut berduka dan merasa kehilangan seperti yang dirasakan pihak keluarga korban.

Ia menegaskan, TNI AD menyerahkan semua permasalahan ini melalui jalur hukum. Denny meminta seluruh jajaran terkait peristiwa ini untuk menahan diri dan tidak memperkeruh suasana. Hal itu demi menjaga kepercayaan dan ketenangan masyarakat terhadap TNI-Polri.

"Semua pihak harus senantiasa menciptakan suasana yang aman dan damai agar masyarakat juga merasa nyaman dan tenang," ucapnya.

Kompas TV Seluruh pasukan mulai bertugas di pos pengamanan yang telah ditentukan pada 7 Juni hingga 24 Juni mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com