Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascapengeroyokan, TNI AD Waspadai Provokasi terhadap TNI-Polri

Kompas.com - 12/06/2018, 07:05 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mewaspadai pemanfaatan insiden keributan yang menimbulkan korban dua anggota Kodam Jaya beberapa waktu silam untuk memancing provokasi antara TNI dan Polri.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Alfret Denny Tuejeh meminta jajarannya bersikap bijak dalam menyikapi berbagai edaran informasi terkait peristiwa ini.

"Sesungguhnya situasi seperti saat ini sangat mudah dimanfaatkan pihak lain untuk memprovokasi dan mengadu domba institusi TNI dan Polri," kata Denny dalam keterangan resminya, Senin (11/6/2018).

Ia berharap peristiwa pengeroyokan oleh oknum diduga TNI terhadap dua anggota Polri di Cijantung dan peristiwa pengeroyokan oleh oknum anggota Brimob terhadap dua anggota Kodam Jaya tak dikaitkan begitu saja.

Baca juga: TNI AD Percayakan Penanganan Kasus Penganiayaan Anggotanya ke Polri

Mengutip Kapendam Jaya, Denny mengatakan bahwa pelaku pengeroyokan di Cijantung adalah kelompok orang tidak dikenal atau OTK.

"Kita tidak boleh berasumsi bahwa setiap peristiwa selalu terkait. Oleh karenanya, semuanya harus bisa menahan diri untuk tidak berpolemik," kata Denny.

"Kasihan masyarakat jika kita disibukkan dengan masalah internal. Kapan kita bisa fokus menata masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik," ujarnya.

Ia tak ingin dua peristiwa ini mengalihkan fokus TNI-Polri dalam menciptakan rasa tenang dan aman bagi masyarakat.

Denny menegaskan, TNI AD siap memperkuat soliditas TNI-Polri dalam menjaga stabilitas keamanan menjelang momen-momen besar yang dihadapi Indonesia.

"Secara organisasi, TNI AD tetap solid dan senantiasa siap mengemban amanah rakyat Indonesia yang di antaranya bermitra dengan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya menyambut Idul Fitri, pilkada serentak, serta Asian Games 2018 dan rangkaian Pileg dan Pilpres 2019," ungkap Denny.

Ia berharap insiden ini menjadi peristiwa terakhir kalinya. TNI AD meminta jajarannya untuk bersikap bijak dan tidak bertindak gegabah yang merugikan diri sendiri dan institusi TNI.

Denny berharap seluruh jajaran TNI-Polri dari tingkat pimpinan hingga pasukan harus berpikir jernih dan obyektif untuk menghindari berbagai risiko berkepanjangan atas insiden ini.

"Peristiwa ini merupakan momentum yang sangat berharga bagi TNI-Polri. Kita harus menata sinergi  dan soliditas ini secara terstruktur bukan saja dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga dalam berinteraksi di luar tugas," kata Denny.

TNI AD, kata Denny, memercayakan penanganan kasus pengeroyokan dan penusukan ini kepada Polri. Denny optimistis Polri mampu menuntaskan kasus ini dengan baik.

Ia menegaskan, TNI AD menyerahkan semua permasalahan ini melalui jalur hukum. Denny meminta seluruh jajaran terkait peristiwa ini untuk menahan diri dan tidak memperkeruh suasana.

"Semua pihak harus senantiasa menciptakan suasana yang aman dan damai agar masyarakat juga merasa nyaman dan tenang," tuturnya.

Kompas TV Seluruh pasukan mulai bertugas di pos pengamanan yang telah ditentukan pada 7 Juni hingga 24 Juni mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com