JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Alfret Denny Tuejeh menegaskan, TNI AD percaya kepada Polri terkait penanganan kasus pengeroyokan dan penusukan terhadap anggota Kodam Jaya oleh oknum anggota Brimob. Denny optimistis Polri mampu menuntaskan kasus ini dengan baik.
Dalam insiden yang terjadi beberapa hari lalu di Depok, Jawa Barat, itu, Serda Darma Adi meninggal dunia akibat luka tusuk. Sementara Serda Nikolas Kegomoi mengalami luka-luka.
"TNI AD tetap berkomitmen dan percaya akan integritas Polri yang promoter dalam penanganan kasus ini," ucap Denny dalam keterangan resminya, Senin (11/6/2018).
Denny mengungkapkan, TNI AD turut berduka dan merasa kehilangan seperti yang dirasakan keluarga korban. Ia berharap insiden ini menjadi peristiwa terakhir kalinya.
Baca juga: 3 Polisi Jadi Tersangka Penganiayaan hingga Tewas Anggota TNI
TNI AD meminta jajarannya untuk bersikap bijak dan tidak bertindak gegabah yang merugikan diri sendiri dan institusi TNI.
"Ke depan, soliditas dan sinergi TNI-Polri harus direalisasikan sebagai bagian dari keluarga besar yang erat dan lekat, baik di tingkat pucuk pimpinan maupun anggota, karena sudah sekian lama rakyat Indonesia merindukannya," ujar Denny.
Denny berharap seluruh jajaran TNI-Polri dari tingkat pimpinan hingga pasukan harus berpikir jernih dan obyektif demi menghindari berbagai risiko berkepanjangan atas insiden ini.
"Peristiwa ini merupakan momentum yang sangat berharga bagi TNI-Polri. Kita harus menata sinergi dan soliditas ini secara terstruktur bukan saja dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga dalam berinteraksi di luar tugas," kata Denny.
Ia menegaskan, TNI AD menyerahkan semua permasalahan ini melalui jalur hukum. Denny meminta seluruh jajaran terkait peristiwa ini untuk menahan diri dan tidak memperkeruh suasana.
Hal itu demi menjaga kepercayaan dan ketenangan masyarakat terhadap TNI-Polri.
"Semua pihak harus senantiasa menciptakan suasana yang aman dan damai agar masyarakat juga merasa nyaman dan tenang," ujarnya.