Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Melihat Kabut Asap di Indonesia...

Kompas.com - 05/06/2018, 08:16 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Tumpukan sampah di kawasan ini menjadi perhatian publik, karena sangat tebal dan mencemari perairan.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL), Israr, mengatakan, dengan adanya penanganan kabut asap lintas batas ini diharapkan penyelenggaraan Asian Games 2018 berjalan sukses.

Berdasarkan satelit NOAA-19 dan satelit TERRA-AQUA (NASA) pada 20 April 2018, tidak ada hotspot di seluruh wilayah Indonesia.

Restorasi lahan gambut

Untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan gambut, pemerintah melakukan kegiatan restorasi (pemulihan kembali) lahan gambut dalam 2 tahun terakhir.

Pada 2016, seluas 218.6 ribu hektar lahan gambut dipulihkan. Sementara, pada 2017, restorasi kembali dilakukan pada lahan seluas 880 ribu hektar.

Sebelumnya, asap yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia kerap menyebar hingga ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Baca juga: 5 Juni Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bagaimana Sejarah Penetapannya pada 1972?

Kebakaran hutan dan lahan gambut bisa terjadi karena kekeringan panjang atau ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dalam penggunaan api di hutan dan lahan.

Kebakaran pada lahan gambut relatif lebih sulit ditangani karena api bisa tersimpan di lapisan dalam tanah hingga berbulan-bulan, meskipun api di permukaan sudah berhasil dipadamkan.

Akibat yang ditimbulkan dari kejadian semacam ini berupa jarak pandang yang menjadi amat terbatas dan terganggunya kesehatan mata juga pernapasan.

Masih berdasarkan laporan KLHK, kualitas udara Indonesia pada tahun 2017 memiliki indeks tertinggi dibanding 2 tahun sebelumnya, yakni sebesar 87.03.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com