Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Amien Rais soal 20 Mei 1998 dan Jakarta yang Mencekam...

Kompas.com - 22/05/2018, 09:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Jakarta mencekam

Pada 20 Mei 1998 itu Jakarta memang terasa mencekam setelah Amien Rais menyerukan masyarakat untuk berkumpul di Monas dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Rencana berkumpul di Monas ini merupakan reaksi atas sikap Soeharto yang berupaya mempertahankan kekuasaannya.

Setelah mahasiswa menguasai gedung DPR/MPR, pimpinan DPR yang diketuai Harmoko meminta Soeharto untuk mundur. Namun, Soeharto bertahan. Dia bahkan berencana untuk membentuk Komite Reformasi dan merombak kabinet sebagai masa transisi hingga pemilu berikutnya.

Namun, sikap Soeharto ini membuat tokoh reformasi dan mahasiswa menjadi gemas. Atas dasar itulah muncul rencana untuk berkumpul dan menuntut Soeharto mundur.

Jakarta saat itu sontak dipenuhi penjagaan tentara. Tank-tank diturunkan hingga ke jalan protokol. Barikade kawat berduri dipasang untuk menjaga obyek vital di Ibu Kota.

Jalanan lengang. Jakarta terasa seperti kota yang bersiap untuk menjadi ajang pertempuran.

Baca: Mencekamnya Jakarta pada Hari Terakhir Berkuasanya Soeharto...

Namun, aksi itu kemudian dibatalkan. Kejutan malah berasal dari Gedung Bappenas, yang juga tak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia.

Di Gedung Bappenas, 14 menteri di bawah koordinasi Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita berkumpul. Mereka kemudian membuat pernyataan tertulis yang isinya menolak untuk bergabung dalam kabinet hasil perombakan, atau masuk dalam Komite Reformasi.

Baca: Kisah Soeharto Ditolak 14 Menteri dan Isu Mundurnya Wapres Habibie...

Penolakan itu menyudutkan posisi Soeharto. Sebab sejumlah tokoh seperti Abdurrahman Wahid, Nurcholish Madjid, dan Emha Ainun Nadjib telah menolak bergabung dalam Komite Reformasi.

Sejumlah penolakan itu yang membuat Soeharto sadar bahwa posisinya semakin terjepit. Karena itu, pada 20 Mei 1998 malam, Soeharto pun membulatkan tekad untuk mundur.

Pernyataan mundur itu kemudian dibacakan Soeharto pada 21 Mei 1998 di Istana Merdeka. Selain itu, Bapak Pembangunan itu menyerahkan kekuasaan kepresidenan kepada Wakil Presiden BJ Habibie.

Kompas TV Pada 21 Mei, Indonesia akan memperingati 20 tahun orde reformasi.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com