Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Isi Pertemuannya dengan Sandiaga Uno, AHY Bantah Bicara Koalisi

Kompas.com - 22/05/2018, 07:55 WIB
Moh Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bertemu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno pada Jumat (18/5/2018).

AHY mengaku pertemuannya dengan Sandiaga sebagai bentuk silaturahmi kepada sahabat.

"Pertemuan antara sahabat sekaligus kompetitor ketika di Pilgub Jakarta," kata AHY di Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin (21/5/2018).

AHY mengungkapkan, banyak hal yang dibahas dalam pertemuannya wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Kami menyampaikan apa saja yang menjadi concern tentang Indonesia hari ini dan apa yang bisa kami lakukan," kata dia.

Baca juga: "Komunikasi Nasi Langgi" ala Sandiaga dan AHY

AHY membantah bahwa pertemuan itu adalah bagian daripada langkah koalisi antara Partai Demokrat dengan Partai Gerindra.

Menurut AHY, yang dilakukan Partai Demokrat saat ini adalah membuka komunikasi dengan semua pihak. Dengan demikian, belum ada pembahasan spesifik mengenai koalisi.

"Kami tentunya masih ingin terus membuka komunikasi seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan elemen masyarakat," kata AHY.

"Elite politik, partai-partai politik mana pun, alangkah baiknya jika kita membuka terus komunikasi silaturahmi yang terbuka," ujarnya.

AHY menerangkan, pada akhirnya Partai Demokrat akan menjalin koalisi pada Pilpres 2019 mendatang.

Namun, keputusan mengenai koalisi belum dibahas saat ini, termasuk belum dibahas dalam pertemuan dengan Sandiaga.

"Bukan (pertemuan) kemarin. Nanti saatnya akan diumumkan, bersama siapa Demokrat akan berkoalisi. Bagi kami koalisi itu harus berdasarkan kesamaan visi, misi dan program-program yang ditawarkan untuk rakyat," ucap dia.

Baca juga: Kata AHY soal Slogan Kampanye Partai Demokrat #2019PemimpinMuda

Sebelumnya, Deputi Media dan Humas Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana mengatakan, pertemuan tersebut untuk menjajaki peluang kerja sama pada Pilpres 2019.

"Pertemuan kedua tokoh muda tersebut untuk menjajaki kerja sama pada Pemilu Presiden 2019. Komunikasi politik antardua pemimpin muda ini sangat penting," kata Putu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (19/5/2018).

Dia mengatakan, komunikasi yang dijalin antara kedua tokoh muda itu untuk membuka kemungkinan kedua partai berkoalisi.

AHY diklaimnya mempunyai elektabilitas tinggi untuk menjadi capres ataupun cawapres.

Putu menambahkan, saat ini di Indonesia lebih dari 50 persen merupakan generasi milenial. AHY, klaim dia, merupakan pemimpin muda yang selalu disambut antusias oleh generasi milenial saat melakukan safari politik di seluruh kota di Indonesia.

Partai Demokrat sendiri hingga saat ini belum memutuskan dukungan untuk capres atau cawapres 2019.

Kompas TV Menurut Sandi, pertemuan ini akan berlanjut pada tingkat pimpinan partai politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com