Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Setya Novanto Diganjar 15 Tahun Bui dan Pelajar SMP Menikah

Kompas.com - 25/04/2018, 06:43 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari sidang vonis Setya Novanto hingga pernikahan dini dua remaja SMP di Bantaneg, inilah berita-berita terpopuler Kompas.com sepanjang Selasa (24/4/2018) kemarin.

1. Suara Gatot Nurmantyo

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menilai bahwa kabinet saat ini terlalu banyak direcoki oleh urusan partai politik. Karena itu, Gatot yang menyatakan diri siap menjadi calon presiden menginginkan agar urusan kabinet diselesaikan sebelum pencapresan.

Hal itu disampaikan Gatot saat menjadi narasumber acara Satu Meja di Kompas TV, Senin (23/4/2018) malam. Gatot mengatakan, ia siap menjadi capres meskipun saat ini belum ada partai yang secara tegas bakal mendukungnya.

Kalaupun nantinya ada parpol yang tertarik, Gatot tidak langsung menerima dukungan tersebut. Gatot akan bernegosiasi dengan partai pendukung mengenai susunan kabinet.

Selengkapnya dapat dibaca dalam artikel berikut ini:
- Gatot Nurmantyo: Saat Ini Saya Melihat Terlalu Banyak Campur Tangan Partai
- Gatot: Apabila Republik Memanggil dan Rakyat Berkehendak, Saya Siap Jadi Presiden

2. Vonis Setya Novanto

Mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, diganjar hukuman penjara selama 15 tahun plus denda sebesar Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan.

Selain itu, Novanto juga diwajibkan membayar uang ganti rugi sebanyak 7,3 juta dollar AS dikurangi Rp 5 miliar yang dititipkannya ke penyidik. Jika menggunakan kurs rupiah tahun 2010, total yang harus dibayarkannya sekitar Rp 66 miliar.

Novanto dianggap memperkaya diri sendiri sebanyak 7,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 71 miliar (kurs tahun 2010) dari proyek pengadaan e-KTP.

Eks Ketua Fraksi Partai Golkar itu juga disebut mengintervensi proyek pengadaan tahun 2011-2013 itu bersama-sama pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Baca selengkapnya di artikel "Setya Novanto Divonis 15 Tahun Penjara".

3. Gerindra gerah soal hasil survei

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meragukan hasil survei yang menyebut elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan.

Dasco menilai bahwa hasil survei tersebut tidak wajar. Berdasarkan survei internal Partai Gerindra, elektabilitas Prabowo tak mengalami penurunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com