JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Muzani mengungkapkan, pertemuan tersebut sudah lama dilakukan. Menurut dia, pertemuan tersebut wajar saja terjadi sebab Prabowo merupakan senior Gatot di TNI.
"Itu sudah lama pertemuannya dan saya tidak mengikuti. Yang pasti pertemuan keduanya adalah pertemuan antara senior dan junior tentara. Kalau enggak salah pertemuan itu dilakukan setelah Pak Gatot tak lagi jadi panglima," kata Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Saat ditanya apakah membicarakan soal pencapresn dan pencawapresan Muzani tak menjawab dengan tegas. Ia menjawab mungkin saja hal itu dibicarakan.
"Saya belum konfirmasi dan cerita dari Pak Prabowo, jadi saya belum bisa bilang. Tetapi saya tahu pertemuan itu ada," ucap Muzani.
(Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Nilai Prabowo Lebih Siap pada Pilpres 2019)
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyatakan, sejumlah nama yang kerap muncul di berbagai lembaga survei dengan elektabilitas yang potensial, masuk dalam daftar calon wakil presiden untuk jadi pendamping Prabowo Subianto.
Beberapa di antaranya yang dibidik untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019 ialah mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau kami kan mungkin dari beberapa nama yang sekarang hasil surveinya relatif tinggi itu kan nama Pak Gatot Nurmantyo, Pak Anies Baswedan, ya itu lah dan beberapa nama yang lain," kata Ferry melalui pesan singkat, Kamis (16/3/2018) malam.
"Yang terkuat kan keliatannya, ya kami realistis dari hasil rilis survei kan nama yang kuat itu ada Pak Gatot dengan Pak Anies," ujar dia.