Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Menantikan untuk Menyambut Australia di ASEAN

Kompas.com - 17/03/2018, 20:43 WIB
Ihsanuddin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin bahwa ASEAN akan menjadi poros perekonomian baru dunia. Oleh sebab itu, Australia sebagai salah satu negara terdekat ASEAN diharapkan bisa memanfaatkan peluang tersebut, utamanya dalam hal investasi.

Demikan disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di CEO Forum, sebagai rangkaian dari KTT Khusus ASEAN-Australia, di International Convention Center, Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018).

“Poros perekonomian dunia sedang bergeser dari Atlantik ke Pasifik, pertumbuhan ekonomi tertinggi saat ini ada di Asia Pasifik. Lalu siapa yang tepat berada di tengah-tengah Asia Pasifik, adalah ASEAN,” kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana.

Baca juga : Presiden Jokowi: Ide Bagus jika Australia Bergabung dengan ASEAN

Letak ASEAN yang berada di tengah, di antara India, Asia Tengah, dan Timur Tengah berada di sebelah barat, kemudian Tiongkok, Korea, dan Jepang di sebelah utara, serta Australia dan Selandia Baru di sebelah selatan, membuat ASEAN menjadi kawasan yang strategis.

“Namun selain itu, ada hal penting lainnya yang sedang tumbuh di Asia Pasifik dan ASEAN, yaitu kelas menengah. Termasuk sekitar 630 juta populasi di Asia Tenggara,” jelas Presiden.

Menurut Jokowi, pertumbuhan era digital yang berpengaruh pada sektor perekonomian, juga berdampak terhadap berubahnya pola konsumsi pada masyarakat kelas menengah di ASEAN. Media sosial menurut Presiden, adalah salah satu faktor utama pemicu perubahan tersebut.

Baca juga : Ini yang Dibicarakan Jokowi dengan AS-ASEAN Business Council

“Saya bisa mengatakan bahwa ‘selfie’ adalah penemuan atau ciptaan abad ini, karena ‘selfie’ telah mengubah dunia,” ujar Presiden disambut tawa hadirin.

Presiden pun kemudian memberikan sebuah contoh sebuah objek wisata alam bernama Kalibiru yang berada di Yogyakarta, Indonesia. Disana orang rela antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan ‘selfie’ yang sempurna.

“Kalangan menengah dan muda saat ini tertarik dengan pengalaman dan petualangan dibanding barang-barang mewah, hal ini tentu berdampak pada melonjaknya sektor pariwisata global,” ucap Presiden.

Presiden menjelaskan, berdasarkan data dari Bloomberg, meskipun pertumbuhan ekonomi dunia saat ini berada di sekitar 3 persen per tahun, namun industri pariwisata global tumbuh lebih dari 7 persen per tahun.Tentu ini merupakan peluang yang luar biasa bagi Asean dan Australia.

Baca juga : Bos IMF: Dunia Bisa Belajar Gotong Royong dari Indonesia dan ASEAN

“Bukan saja hanya menjadi destinasi wisata dan peningkatan jumlah turis baru dari Australia, namun Australia juga memiliki peluang bisnis dalam membantu pembangunan industri pariwisata di Asean,” terang Presiden.

Saat ini menurut Presiden, berbagai proyek infrastruktur di negara-negara ASEAN sedang dibangun untuk menunjang melonjaknya sektor pariwisata. Mulai dari perbaikan dan pembangunan bandar udara, pelabuhan, jalan tol, bahkan kereta api super cepat.

“Namun, kita masih membutuhkan banyak infrastruktur dan hal ini merupakan peluang bagi pelaku bisnis di Australia,” kata Presiden.

Selain sektor pariwisata, dalam kesempatan tersebut Presiden juga menyampaikan bahwa sektor tabungan finansial juga tengah merebak di kalangan menengah ASEAN. Dana tersebut tentunya dapat dimanfaatkan antara lain untuk pendanaan proyek infrastruktur, industri, dan sektor e-Commerce.

Baca juga : Indonesia dan ASEAN, Melihat Ketidakpastian Hubungan Internasional

“ASEAN harus membangun pasar modal regional yang besar, seperti halnya Euro-dollar markets dan pasar modal zona Eropa. Dan ini juga menjadi peluang besar bagi bank-bank dan institusi finansial di Australia,” jelas Presiden.

Halaman:


Terkini Lainnya

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com