Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Ide Bagus jika Australia Bergabung dengan ASEAN

Kompas.com - 16/03/2018, 17:10 WIB
Bayu Galih

Editor

Sumber BBC

KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyambut baik jika Australia mau bergabung sebagai anggota baru ASEAN. Pernyataan ini diungkapkan Presiden menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara blok Asia Tenggara di Sydney, Australia, Jumat (16/3/2018).

"Saya pikir itu ide bagus," kata Presiden Jokowi kepada Sydney Morning Herald, merujuk gagasan masuknya Australia ke ASEAN.

"Dengan demikian, wilayah kita akan lebih baik (untuk) stabilitas, stabilitas ekonomi, dan juga stabilitas politik. Tentu, akan lebih baik," ujar Presiden.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pun menyambut "hangat" pernyataan Presiden Jokowi. Namun, Turnbull menekankan, "Urusan ASEAN adalah urusan untuk ASEAN".

"Kami punya rasa hormat yang besar terhadap ASEAN, dengan caranya mencapai mufakat. Kami adalah mitra dialog dengan ASEAN dan kami menghormati sentralitas ASEAN, signifikansinya, betapa penting peranannya di wilayah kita," ujar Turnbull sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Perdalam hubungan

Dorongan agar Australia memperdalam hubungan dengan ASEAN juga diutarakan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

"Australia meyakini masa depannya terletak di Asia, mengambil langkah-langkah untuk menjadi mitra dialog ASEAN yang pertama pada 1974," ujar Lee Hsien Loong.

Dalam laporan Insititut Kebijakan Strategis Australia, lembaga kajian itu berpendapat Canberra sebaiknya menjadi anggota ASEAN pada 2024, atau 50 tahun sejak menjadi mitra dialog ASEAN, dan menggunakan pertemuan di Sydney sebagai titik tolak.

"Selagi tekanan geostrategis dan geoekonomi berkembang di Asia, ASEAN sebagai kelompok kekuatan menengah memerlukan tambahan kekuatan menengah yang ditawarkan Australia dan Selandia Baru."

"Pertemuan Sydney merupakan momen untuk mengawali percakapan panjang mengenai bergabungnya Australia dengan ASEAN," demikian laporan itu.

Meski demikian, tidak semua pengamat sepakat dengan gagasan itu.

Peneliti di lembaga kajian Lowy Institute, Aaron Connely, menyatakan dalam akun Twitter, "Australia tidak diundang bergabung dengan ASEAN dan tidak akan diundang untuk bergabung dengan ASEAN selama kita hidup."

Soal Presiden Jokowi yang menyatakan "ide bagus" jika Australia jadi anggota ASEAN, Connely menulis, "Jokowi menyampaikan 'tanggapan ala orang Jawa' , mencoba untuk bersikap sopan."

Kompas TV Hadir di KTT ASEAN-India Presiden meyakini Asia Tenggara dan India akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Samudera Hindia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com