JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan hampir selesai menjalani perawatan mata di Singapura dan diperkirakan akan pulang ke Indonesia pada Kamis (22/2/2018) pekan ini.
Jelang kepulangan Novel, KPK kembali menyuarakan harapan agar pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel bisa segera ditemukan.
"Hari ini sudah 10 bulan 8 hari sejak Novel diserang. KPK berharap pelaku penyerangan segera ditemukan," kata Kepala Biro Humas KPK Febri kepada wartawan, Senin (19/2/2018).
Baca juga: Pekan Ini, Novel Akan Pulang ke Indonesia
Menurut Febri, tim di KPK yang ditugaskan untuk berkoordinasi masih terus menjalankan tugasnya.
Tim KPK terus berupaya untuk mendapatkan informasi perkembangan penanganan perkara dari tim di Polda Metro Jaya.
"Kami ingatkan agar tidak menempatkan Novel dua kali sebagai korban," kata Febri.
Febri menekankan, cukup sekali Novel menjadi korban serangan secara fisik dan tidak dibebani untuk membuktikan serta mencari pelakunya.
"Akal sehat dan rasa kemanusiaan kita tidak bisa menerima jika justru korban yang disalahkan ketika pelaku belum ditemukan," ujar Febri.
Baca juga: Komisioner Ombudsman Dikritik karena Komentarnya soal Kasus Novel Baswedan
Menurut Febri, Novel sendiri berharap agar apa yang menimpanya, baik serangan secara fisik, tuduhan-tuduhan dan fitnah yang selama ini beredar hingga pelaku yang belum ditemukan, tidak membuat surut semua pihak yang bekerja dalam pemberantasan korupsi.
Novel selalu mengingatkan bahwa jalan memerangi korupsi memang sangat beresiko dan tidak mudah.
"Meskipun Novel mengatakan telah memaafkan pelakunya, namun agar hal yang sama tidak terjadi pada orang-orang lain yang bekerja dalam upaya pemberantasan korupsi, maka kita perlu bersama-sama terus mengingatkan agar pelaku bisa ditemukan dan diproses secara hukum," kata Febri.