JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas alumni Universitas Indonesia (UI) yang menjadi responden survei internal Ikatan Alumni (Iluni) UI menilai, ada upaya perlemahan kepada KPK.
Pakar Hukum UI Junaedi mengatakan, salah satu kasus yang dinilai para responden melemahkan KPK adalah penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
"Kasus ini menjadi yang paling banyak mendapatkan perhatian," ujar Junaedi, di Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Sorotan responden terhadap kasus Novel karena hingga saat ini tak kunjung menemui titik terang.
Baca juga: Survei Iluni UI: 48,8 Persen Responden Tak Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi
Padahal, kasus penyiraman air keras terhadap Novel terjadi sejak 11 April 2017. Namun, hingga kini pengungkapan kasus tersebut masih gelap.
Menurut Junaedi, persepsi para alumni itu selaras dengan Catur Cita Iluni UI yang disampaikan pada 2015 yakni pentingnya penguatan KPK.
Dalam survei Iluni UI, sebesar 54,5 persen dari responden yang disurvei menilai ada upaya pelemahan terhadap KPK.
Selain itu, 50 persen responden juga menyatakan tidak percaya atas komitmen memperbaiki di Kepolisian.
Baca juga: Komisioner Ombudsman Dikritik karena Komentarnya soal Kasus Novel Baswedan
Survei dilakukan dengan metode pengiriman kuisioner kepada Alumni UI melalui e-mail. Total responden sebanyak 502, atau hanya 2,5 persen dari alumni UI yang mencapai 20.471 orang. Adapun, margin of error sebesar 4,3 persen.
Hasilnya, dari 502 responden alumni UI, 48,8 persen menyatakan tidak puas atau sangat tidak puas dengan kinerja pemerintah saat ini.
Angka ketidakpuasan responden itu lebih tinggi dari yang menyatakan puas atau sangat puas yang hanya 40,4 persen. Sementara, sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.