Usai menyampaikan sambutannya, Jokowi dan Romy menaburkan bunga ke makam Kiai As'ad Syamsul Arifin, pendiri pondok pesantren tersebut.
Saat ditanya wartawan tentang kehadiran Ketua Umum PPP Romahurmuziy di acara tersebut, Jokowi hanya menjawab singkat.
”Karena undangannya kemarin dari Pak Kiai disampaikan ke Pak Romy (Romahurmuziy) makanya saya ajak," kata dia.
Sinyal
Namun, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Syarifuddin Asrori menilai, ada maksud lain Jokowi mengajak Romy mendampingi kegiatannya. Ia melihat kemesraan Romy dengan Jokowi merupakan sinyal politik menuju Pilpres 2019 mendatang.
Asrori menilai, Romy yang berlatar belakang santri merepresentasikan kemajemukan masyarakat Indonesia. Romy bisa menjadi figur ideal untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.
"Mas Romy menjadi pasangan yang sesuai untuk itu. Beliau merupakan representasi kemajemukan masyarakat Indonesia," kata Asrori.
Lebih lanjut Asrori mengatakan, Romy termasuk dalam figur politiksi muda yang bisa menjadi representasi generasi milenial. Di sisi lain, ia menilai Jokowi juga membutuhkan figur pendamping yang bisa menerjemahkan visinya tentang pembangunan.
"Kriteria itu salah satunya terdapat pada sosok Romy," ujarnya.
Namun, bukan kali ini saja Jokowi memberikan sinyal kepada ketua umum partai politik. Sebelumnya, Jokowi juga terlihat akrab bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Jokowi mengajak Muhaimin menghadiri peresmian kereta cepat Bandara Soekarno-Hatta pada awal Januari silam. Saat itu, ada juga yang menafsirkan bahwa Jokowi memberikan sinyal politik kepada Muhaimin dan PKB.
(Baca juga: Jokowi Dinilai Tengah Promosikan Cak Imin Jadi Cawapres)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.