Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajukan Permohonan "Justice Collaborator", Siapa Aktor Lain yang Ingin Diungkap Novanto?

Kompas.com - 11/01/2018, 10:48 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan korupsi pegadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) Setya Novanto telah mengajukan permohonan sebagai justice collaborator.

Novanto bersedia menjadi saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum.

Lantas, siapa aktor besar lain yang ingin diungkap oleh mantan Ketua DPR RI itu?

Baca juga: Setya Novanto Ajukan Diri Menjadi Justice Collaborator Kasus e-KTP

Pengacara Novanto, Firman Wijaya mengatakan, permohonan sebagai justice  collaborator ini sekaligus menunjukkan sikap bahwa Novanto bukanlah satu-satunya pelaku yang paling berpengaruh dalam korupsi pengadaan e-KTP.

Firman Wijayakompas.com/dani prabowo Firman Wijaya
"Saya katakan, soal penganggaran, perencanaan sudah dirancang jauh, dan itu ada lembaganya, ada instansinya. Kita lihat siapa inisiator proyek e-KTP ini," kata Firman di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Firman mengatakan, siapa sebenarnya aktor yang juga berperan dalam korupsi e-KTP akan terungkap dalam perjalanan sidang Setya Novanto.

Misalnya, siapa sebenarnya yang paling berpengaruh dalam proses penganggaran.

Baca juga: Akankah Novanto Ajukan Diri Jadi Justice Collaborator Kasus e-KTP?

Kemudian, hal-hal yang menyangkut kebijakan pada pihak eksekutif dan legislatif. Termasuk, menurut Firman, mengungkap sejauh mana peran Novanto dalam pembahasan anggaran.

"Kita lihat saja, kalau posisi yang lebih besar itu jabatan-jabatan yang berpengaruh di negeri ini, ya mungkin saja. Tapi kita tunggu pembuktiannya," kata Firman.

Di sisi lain, menurut Firman, pembuktian dalam persidangan diharapkan dapat mengungkap banyaknya nama-nama pihak yang seharusnya terlibat yang tidak tercantum dalam surat dakwaan kliennya.

Baca juga: Lindungi Novanto, Fredrich dan Dokter Bimanesh Diduga Berkomplot

Pengungkapan keterlibatan pihak lain dinilai berkaitan dengan pembuktian fakta.

Tak hanya nama, kata Firman, angka mengenai jumlah uang yang diterima pihak-pihak lain juga banyak yang berubah dalam dakwaan Novanto.

"Yang lebih penting soal JC bagi saya pada Pak Nov adalah soal keadilan. Fairness process. Kenapa kok saya yang diburu. Kenapa nama-nama lain hilang. Itu jadi harapan dalam pengajuan JC," kata Firman.

Kompas TV Mantan Pengacara Setnov sudah ditetapkan sebagai tersangka.







Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com