Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Jatim, PDI-P Yakin Nama Besar Soekarno Mendulang Suara untuk Puti

Kompas.com - 10/01/2018, 20:49 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-Perjuangan, Bambang Dwi Hartono mengatakan Puti Guntur Soekarno diusung dalam Pilkada Jawa Timur karena punya darah Proklamator dan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Puti yang merupakan cucu Soekarno itu akan mendampingi bakal calon gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul.

"Siapapun, punya latar belakang tadi, punya potensi vote getter. Kalau kita pilih, kan mau memang, mesti diramu disajikan sebaik mungkin," ujar Bambang usai hadir dalam perayaan HUT PDI-P ke-45, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Menurut Bambang, nama besar Soekarno tak bisa dipungkiri masih sangat menjual untuk bisa menarik suara masyarakat.

Ia menyontohkan, bagaimana kiprah Guruh Soekarno Putera yang lolos ke DPR RI pada pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2014 silam.

(Baca juga: Puti Guntur Soekarno: Ini Sudah Suratan Takdir...)

 

Tak kurang, Guruh berhasil mendapatkan 84.753 suara di daerah pemilihan (Dapil) I Jawa Timur.

"Kalau sudah menyandang sebuah nama besar potensi menang suara itu kan luar biasa. Mas Guruh dapil 1 Surabaya-Sidoarjo. Begitu muncul namanya waktu itu, begitu kampanye, langsung mendulang suara," kata dia.

Selain itu, kata Bambang, hadirnya anak Guntur Soekarnoputra itu juga akan membuat suara pemilih perempuan di Pilkada Jatim akan terpecah.

Tak lagi akan dikuasai oleh Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.

"Sebetulnya saya hanya membenarkan saja. Kalau itu tidak diperlukan maka konyol lah, yang pasti semua aspek diperhitungkan," tegas Bambang.

(Baca juga: PDI-P Senang Gerindra Turut Usung Gus Ipul-Puti di Pilkada Jawa Timur)

 

Soal Puti yang tak punya pengalamannya di bidang pemerintahan, Bambang tak khawatir.

Kata dia, pengalaman tersebut bisa didapatkan. Apalagi ditambah dengan merekrut staf ahli kepala daerah.

"Hampir semua kepala daerah sebelumnya juga tidak punya pengalaman birokrasi. Tapi kemudian ketika masuk ke wilayah itu memperoleh persepsi yang bagus bisa menerjemahkan ideologi yang baik," kata dia.

"Contoh misalnya pak Samanhudi Anwar (wali kota Blitar). Pak Samanhudi ini dengan background akademi masa lalunya. Enggak punya pengalaman sebelumnya. Tapi akhirnya kita percaya kita usulkan menjadi wali kota," tambahnya.

Di Pilkada Jatim, Gus Ipul didukung PKB (20 kursi), PDI-P (19 kursi), PKS (6 kursi), dan Gerindra (13 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen 58 kursi.

Adapun pasangan Khofifah disokong oleh Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), Nasdem (4 kursi), PPP (5 kursi), Hanura (2 kursi), dan PAN (7 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen sebanyak 42 kursi.

Kompas TV Upaya untuk mengajukan bakal calon alternatif oleh Gerindra, PKS, dan PAN untuk Pilkada Jawa Timur dipastikan gagal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com