Terkait restu Jokowi, Airlangga membantah bahwa restu itu merupakan intervensi Istana dalam pergantian ketua umum Golkar.
Menurut Airlangga, restu Jokowi bukan berarti dukungan, tetapi sebatas hubungan seorang presiden dengan menterinya.
Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla secara gamblang menunjukkan dukungan kepada Airlangga untuk menjadi ketua umum Golkar yang baru.
Menurut Kalla, Airlannga merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Golkar. Hal itu terbukti dari rekam jejak Airlangga yang bersih karena tak pernah berurusan dengan persoalan hukum.
Baca: Idrus Marham Ungkap Keinginan Jokowi terhadap Golkar
Kalla selaku mantan Ketua Umum Golkar meyakini, dengan rekam jejak yang bersih, Airlangga bisa diterima semua kalangan di Golkar.
Kedekatan Airlangga dengan Istana semakin terlihat saat ia memboyong sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat provinsi untuk bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (30/11/2017) pekan lalu.
Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae mengatakan, pertemuan dengan Jokowi juga membahas Munaslub Golkar yang akan digelar sebelum pertengahan Desember.
Ridwan menilai wajar pertemuan antara DPD I Golkar dengan Jokowi membahas munaslub sebab dinamika di partainya berdampak pada stabilitas ekonomi dan politik nasional.
Presiden, kata Ridwan, berpesan agar tak terjadi kekisruhan di internal Golkar jika munaslub digelar.