Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Novanto Diganti, Bagaimana Proses Pendaftaran Golkar sebagai Calon Peserta Pemilu?

Kompas.com - 17/11/2017, 19:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pergantian pucuk pimpinan Partai Golkar terus berseliweran seiring ditetapkannya Setya Novanto sebagai tersangka untuk kedua kalinya dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi e-KTP.

Jika benar-benar diganti, bagaimana proses pendaftaran Golkar sebagai partai politik (parpol) calon peserta pemilu?

Sebagaimana diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyelesaikan proses penelitian administrasi dokumen 14 parpol termasuk Golkar.

Komisioner KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, jika ada parpol mau melakukan pergantian pengurus, maka lebih baik dilakukan sekarang ketika masa perbaikan hasil penelitian administrasi masih berlangsung.

"Karena yang diperlukan KPU adalah selain susunan pengurus dan SK kepengurusan, perlu ada SK dari Menkumham tentang susunan pengurus yang baru," ucap Hasyim ditemui di KPU RI Pusat, Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Mengenai pergantian pengurus, KPU menyerahkan mekanisme dan prosedurnya kepada masing-masing parpol.

(Baca juga : Belum Ada Partai Politik yang Memenuhi Syarat Administrasi)

Yang pasti, bagi KPU, susunan kepengurusan yang disampaikan ke KPU adalah susunan pengurus yang sesuai dengan SK Menkumham.

Sementara itu, Hasyim menyampaikan bahwa proses di KPU tetap berjalan. Setelah penelitian administrasi ini, maka ke-14 parpol termasuk Golkar diberi waktu selama 14 hari kalender untuk melakukan perbaikan.

Demikian setelahnya, ketika memasuki tahapan verifikasi faktual, Hasyim menuturkan prosesnya akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Bagi parpol baru, akan dilakukan verifikasi faktual menyeluruh. Sedangkan bagi parpol lama, tidak dilakukan verifikasi faktual, kecuali di daerah otonom baru (DOB).

Dengan begitu, apabila ada pergantian pengurus pusat parpol lama, KPU tidak perlu melakukan verifikasi faktual.

"Kalau partai lama kan enggak ada verifikasi faktual. Hanya di DOB saja," ucap Hasyim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com