Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Wartawan Mengejar Setya Novanto...

Kompas.com - 15/11/2017, 12:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto hadir dalam rapat paripurna pembukaan masa sidang II DPR, Rabu (15/11/2017). Paripurna tersebut merupakan paripurna pertama Novanto setelah ia kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP.

Kehadiran Novanto pun "diburu" para wartawan yang hadir. Seusai paripurna, Novanto yang keluar dari pintu samping kiri ruang paripurna langsung dikerumuni para awak media, baik televisi, cetak, maupun daring (online).

Namun, Novanto tak berhenti dan terus berjalan menuju lift. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut mendampingi di samping Novanto.

Pengaman dalam (pamdal) DPR dan ajudan Novanto kemudian bersiaga mengawal Novanto hingga tiba di lift.

Baca juga: Mangkir dari Panggilan KPK, Setya Novanto Berkilah Sibuk Tugas Negara

Ketua Umum Partai Golkar itu menjawab sedikit pertanyaan wartawan sambil terus berjalan menuju lift. Ia menjelaskan alasan ia memilih menghadiri paripurna ketimbang hadir dalam pemeriksaan di KPK.

"Hari ini kami rapim (rapat pimpinan) para pimpinan-pimpinan. Ini rapim penting karena program-program awal harus kami lakukan. Tugas-tugas negara harus kami selesaikan," kata Novanto, Rabu (15/11/2017).

Para wartawan yang mengerumuni Novanto semakin saling dorong. Apalagi, saat Novanto menungu lift terbuka untuk turun dari ruang paripurna. Ruang paripurna terletak di lantai empat Gedung Nusantara II DPR.

Ketua DPR RI Setya Novanto saat membawakan pidato pembukaan masa sidang DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Ketua DPR RI Setya Novanto saat membawakan pidato pembukaan masa sidang DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
"Pengejaran" berlanjut

Karena tak bisa ikut masuk ke dalam lift, para wartawan turun menggunakan eskalator.

Setibanya di lantai dasar, Novanto sudah mau masuk ke Gedung Nusantara III DPR. Karena tertinggal, sejumlah wartawan berlari-lari mengejar Novanto.

Baca juga: Novanto Menolak Diperiksa KPK, Ini Komentar Jokowi

Pengawalan cenderung lebih ketat. Belasan pamdal dan beberapa ajudan melindungi Novanto dari serbuan awak media.

Beberapa wartawan terjatuh di tangga menuju Gedung Nusantara III karena terdorong-dorong. Namun, mereka kembali bangun untuk mengejar Novanto.

Beberapa kameramen televisi bahkan menabrak tembok. Ada pula beberapa wartawan yang kesal dengan pengamanan terhadap Novanto.

Baca juga: Novanto Mangkir Pemeriksaan KPK, Pengacara Beralasan Uji Materi di MK

"Biasa saja, Mas, enggak usah dorong-dorong," ucap salah satu wartawan.

"Enggak usah kasar," sahut yang lain.

Sejumlah wartawan juga mengajukan pertanyaan kepada Novanto, tetapi tak dijawab.

"Pak, dari Golkar, Akbar Tandjung minta Bapak legowo pergantian ketua umum," kata seorang wartawan yang mengajukan pertanyaan, tetapi tak digubris.

Pengawalan tersebut terus berlangsung hingga Novanto masuk ke dalam lift Gedung Nusantara III DPR menuju ruangannya di lantai III.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com