Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Terduga Teroris di Bima Dibawa ke Jakarta

Kompas.com - 02/11/2017, 18:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 Anti-Teror Polri menangkap sembilan terduga teroris di Bima pada Selasa (31/10/2017) dan Rabu (1/11/2017).

Mereka merupakan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Bima yang beberapa kali terlibat dalam aksi teror.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, sembilan orang tersebut dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.

"Sembilan tersangka yang masih hidup saat ini dibawa ke Bandara Internasional Lombok untuk diterbangkan ke Jakarta," kata Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

(Baca juga : Densus 88 Kembali Tangkap Lima Terduga Teroris di Bima)

Kesembilan orang tersebut berinisial I, AH, JA, Y, AR, RJ, AM, BA dan SR. Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda.

I merupakan orang yang menembak Bripka Jainal, anggota Sat Sabhara Polres Bima Kota pada 11 September 2017. I membeli senjata bersama AM.

Selama bersembunyi, pelaku mendapatkan bantuan berupa makanan dan logistik dari AH dan RJ. Penyediaan logistik untuk kelompok tersebut dikoordinasikan kepada JA.

Selain itu, Densus 88 juga menangkap Y dan AR karena keterlibatannya dalam pelatihan fisik yang dilakukan pada internal JAT Bima.

(Baca juga : Lima Terduga Teroris Ditangkap di Bima, Ini Peran Mereka)

Kemudian, SR selaku pembuat senjata rakitan yang digunakan I juga ditangkap. Terakhir, terungkap bahwa aksi mereka dikoordinir oleh BA.

"Dia mengetahui aksi dan berperan sebagai orang yang memberi motivasi sebelum penembakan Bripka Abdul Ghofur," kata Martinus.

BA juga membantu pelarian para pelaku penembakan anggota Polri tersebut.

Sebelum menangkap kesembilan orang itu, Densus 88 telah meringkus dua orang lainnya bernama Amir dan Yaman pada Senin (30/10/2017).

Amir merupakan orang yang menembak Bripka Abdul Ghofur, anggota Polsek langgudu, pada 11 September 2017 lalu.

Sementara Yaman memboncengi I saat menembak Bripka Jainal.

Dari hasil interogasi sementara, Iqbal mengaku bahwa dirinya menembak polisi tersebut. Setelah kejadian, mereka melarikan diri ke arah Ambalawi dan bersembunyi di gunung.

Hingga saat ini, terduga teroris bernama Imam Munandar alias Nandar masih buron. Menurut Iqbal, Nandar masih memegang sepucuk senjata api rakitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Nasional
Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Nasional
Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com