Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Semua Hakim Mendapatkan Pelatihan Umum dan Sertifikasi

Kompas.com - 25/10/2017, 21:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan, Albertina Ho mengungkapkan sejumlah kendala Mahkamah Agung untuk mewujudkan sistem peradilan yang akuntabel.

Menurut dia, setidaknya ada dua faktor yang saling memengaruhi satu sama lain, yaitu banyaknya jumlah hakim dan keterbatasan biaya.

Padahal, MA butuh biaya yang tak sedikit untuk melakukan pelatihan pada hakim.

"Sehingga kita akan ketemu dengan hakim yang cerita belum pernah ikut pelatihan. Ada hakim yang begitu karena keterbatasan biaya," ujar Albertina, dalam diskusi publik bertajuk "Mendukung Pengadilan yang Transparan dan Akuntabel" di Universitas Padjajaran, Bandung, Rabu (25/10/2017).

Jumlah hakim di tingkat pertama sebanyak 3.164 orang. Sementara, hakim di pengadilan tinggi sebanyak 738 orang.

Baca: Kenaikan Pendapatan dan Fasilitas Hakim Tak Mampu Hentikan Praktik Korupsi

Pelatihan hakim terdiri dari dua kategori, yaitu umum dan sertifikasi.

Pelatihan sertifikasi spesifik pada peradilan anak, tindak pidana korupsi, lingkungan hidup, dan niaga.

Sementara itu, pelatihan umum ruang lingkupnya lebih luas.

Padahal, pelatihan hakim merupakan satu hal yang wajib dilakukan MA. Akan tetapi, dengan biaya yang tersedia, tidak semua hakim bisa dipanggil untuk pelatihan.

"Jadi salah satu yang ditempuh kerj asama dengan donor," kata Albertina.

Albertina mengatakan, MA menjalin kerja sama dengan pihak pendonor untuk memberi pelatihan kepada hakim. Meski demikian, hingga saat ini bantuan itu belum menjangkau keseluruhan.

Dengan adanya pelatihan yang menyeluruh, Albertina meyakini kondisi peradilan Indonesia akan jauh lebih baik. Terutama dalam membuat keputusan yang berkualitas dan mudah dimengerti.

"Kami sekarang mencoba memberikan pelatihan membuat putusan yang dimengerti masyarakat. Putusan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata Albertina.

Kompas TV Pemberhentian sementara adalah respon dari operasi tangkap tangan KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com