Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Mengapa Polisi Sangat Tendensi kepada Kami, Pak Kapolri?

Kompas.com - 12/10/2017, 18:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mempertanyakan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian perihal aparat Kepolisian yang mengaitkan Asma Dewi dengan partainya.

Asma Dewi merupakan tersangka kasus ujaran kebencian terkait SARA.

Dasco menambahkan, pihaknya mendapat informasi bahwa polisi menanyakan soal Gerindra kepada Asma Dewi.

"Kami mendapat informasi bahwa pada saat ditangkap beliau ditanya apakah anggota Gerindra? Kemudian ditanya juga apakah beliau menerima dana dari yayasan Pak Hashim Djojohadikusumo?" kata Dasco dalam rapat Komisi III bersama Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

(baca: Siapa Asma Dewi, Ibu Rumah Tangga yang Transfer Rp 75 Juta ke Saracen?)

Dasco mempertanyakan, atas dasar apa pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan Polisi kepada Asma Dewi.

"Dan mengapa sangat tendensi kepada kami Partai Gerindra serta keluarga Pak Prabowo dengan tuduhan yang membabi buta seperti itu, Pak Kapolri? Apakah karena kami partai di luar koalisi pemerintah atau ada sebab-sebab?" sambungnya.

Dasco juga mempertanyakan profesionalitas polisi karena tak memisahkan fakta terkait pidana dan bukan.

(baca: Fadli Zon Tegaskan Prabowo Tak Terkait Asma Dewi)

Sebab, penyidik menyampaikan kepada media bahwa Asma Dewi merupakan anggota grup What's App Gerakan Merah Putih Subianto (GMPS).

Kemudian, kata dia, penyidik juga menyatakan bahwa tak menutup kemungkinan Asma Dewi memiliki peran penting dari rentetan kebencian yang dipersiapkan untuk Pilpres 2019.

"Hal ini sangat kami sayangkan karena anggota Polri tersebut seperti memberi umpan kepada media untuk berspekulasi dan bahkan menuduh tanpa ada dasar sama sekali," tutur Anggota Komisi III DPR itu.

Dasco menambahkan, Prabowo selama ini menahan diri untuk tak mengomentari jajaran pemerintahan agar bisa berkonsentrasi menjalankan tugas tanpa adanya gangguan politik.

(baca: Asma Dewi Sebar Ujaran Kebencian Terkait SARA Saat Pilkada DKI Jakarta)

Namun, apa yang terjadi saat ini berdampak pada elektabilitas Prabowo berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com