JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membentuk tim investigasi untuk mengusut kematian taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta bernama Putu Satria Ananta Rastika (19 tahun).
Putu diduga tewas karena dianiaya oleh salah satu seniornya, T (21) di kampus STIP Jakarta.
“BPSDMP telah memerintahkan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) untuk segera ke lokasi dan membentuk tim untuk melakukan investigasi internal mengenai insiden ini,” ujar Kepala Bagian Umum Sekretariat BPSDMP Kemenhub Ariandy Samsul B. dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).
Ariandy mengatakan, hasil investigasi itu bakal digunakan sebagai bahan evaluasi untuk setiap kampus yang berada di dalam naungan BPSDMP Kemenhub.
Ia berharap, tidak akan ada lagi peristiwa kekerasan serupa di kampus-kampus naungan BPSDMP Kemenhub.
Baca juga: Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar
“Plt. Kepala BPSDM Perhubungan akan mengambil langkah secara internal terhadap unsur-unsur pada kampus yang harus dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga peristiwa tindak kekerasan ini tidak terjadi lagi,” ujar Ariandy.
Di samping itu, BPSDMP Kemenhub mengimbau STIP Jakarta untuk mengambil langkah percepatan untuk mengusut kasus ini, salah satunya dengan menyerahkan semua penyelidikan kepada aparat kepolisian.
“BPSDMP meminta STIP Jakarta untuk mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut kejadian ini dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak Polres Metro Jakarta Utara untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” ucap Ariandy.
Ariandy mengatakan, BPSDMP Kemenhub juga bakal mencopot status taruna yang menganiaya Putu supaya tidak mengganggu proses hukum.
Baca juga: Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot
Diberitakan sebelumnya, taruna tingkat 1 STIP Jakarta bernama Putu Satria Ananta Rastika dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024), diduga karena dianiaya oleh seniornya, T (21).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hadi Saputra Siagian mengatakan, peristiwa pemukulan ini terjadi di sebuah toilet yang berada di lantai dua gedung kampus STIP, Cilincing, Jarta Utara.
Sebelum penganiayaan terjadi, Putu bersama beberapa rekannya baru saja mengecek sejumlah kelas usai kegiatan jalan santai.
“Setelah memastikan tak ada orang di dalam kelas, mereka (korban dan temannya) dipanggil oleh T. T mempertanyakan korban kenapa mengenakan baju olahraga saat ke gedung pendidikan,” kata Hadi dalam keterangannya.
Hadi menyebutkan, Putu dan empat temannya dibawa ke dalam kamar mandi lalu diminta berbaris tanpa tahu tujuan dari sang senior.
“Setelah berbasis, T langsung melepaskan pukulan dengan tangan kosong kepada korban (Putu) ke arah ulu hati,” ujar Hadi.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior