Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Pensiun dari TNI, Gatot Nurmantyo Minta Masukan Purnawirawan

Kompas.com - 22/09/2017, 13:46 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar silaturahim Panglima TNI dengan purnawirawan TNI di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).

Acara tersebut dihadiri Wakil Presiden keenam RI Tri Sutrisno, Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Selain itu, acara juga dihadiri Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) Agum Gumelar, mantan Panglima TNI Widodo AS, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, dan mantan Panglima TNI Agus Suhartono.

Saat menyampaikan sambutan di hadapan para seniornya itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa kepercayaan publik terhadap TNI semakin meningkat. Selain itu, Gatot juga menyinggung soal masa baktinya yang akan habis pada Maret 2018.

"Pada hari ini, kurang lebih enam bulan dari berakhirnya masa dinas aktif saya sebagai panglima. Saya sangat ingin mendengar saran dan masukan dari bapak-bapak sekalian sebagai pedoman bagi saya menyelesaikan tugas di TNI," kata dia.

(Baca juga: Panglima TNI: Selama Masih Ada Pancasila, Negara Tak Mungkin Terpecah)

Wakil Presiden RI Tri Sutrisno dalam acara  silaturahim Panglima TNI dan Purnawirawan TNI, di Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).Fachri Fachrudin Wakil Presiden RI Tri Sutrisno dalam acara silaturahim Panglima TNI dan Purnawirawan TNI, di Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
Sementara, Tri Sutrisno mengaku terkesan dengan kinerja Gatot karena TNI mendapat kepercayaan yang tinggi dari maayarakat. Ia pun berpesan kepada Gatot untuk besar hati melepas jabatan Panglima TNI nantinya.

"Selesai tugas secara organisasi itu biasa. Kita harus tinggalkan TNI dengan legawa, enggak boleh kita punya sindrom," kata Tri.

Selain itu, Tri juga mengingatkan Gatot untuk selalu berjuang dengan cara apa pun setelah pensiun nanti. Hal itu demi menjaga dan mempertahankan NKRI.

"Saya dukung Anda selama menjabat atau selesai kita tetap berangkul tangan. Di luar TNI luas. Mau jadi (kader) partai, Saya (akan) datang. Mau jadi politisi, apa pun boleh. Tapi perjuangan jangan dilepaskan, jadi rutinutas," kata Tri.

Ziarah

Gatot juga menyinggung soal ziarah ke makam Presiden pertama RI Soekarno, makam Panglima Besar Jenderal Sudirman. Selain itu, Gatot juga mengunjungi makam para prajurit TNI di Baucau, Timor Leste.

(Baca juga: Panglima TNI Apresiasi Warga Timor Leste Perbaiki Makam Prajurit TNI)

Kunjungan itu dilakukan dalam rangka menyongsong HUT ke-72 TNI pada Kamis, 5 Oktober 2017.

Gatot menyampaikan, kegiatan ziarah sudah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan. Hal ini sebagai upaya mengingat nilai-nilai perjuangan yang diupayakan para pejuang.

"Tradisi ini akan terus dilanjutkan dari waktu ke waktu, sebagai upaya memelihara dan meneruskan semangat dan api perjuangan TNI yang tak akan pernah kunjung padam dalam membela dan menegakan kedaulatan NKRI," kata Gatot.

Kompas TV Presiden & Panglima TNI Setuju Film G30S/PKI Direvisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com