Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Selama Masih Ada Pancasila, Negara Tak Mungkin Terpecah

Kompas.com - 14/08/2017, 15:15 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo menyoroti isu intoleransi yang dikhawatirkan banyak pihak akan memecah-belah bangsa. Namun, Gatot meyakini bahwa hal itu tidak akan terjadi.

"Saya perlu berbicara tentang masalah intoleransi, yang katanya seolah-olah negara ini sudah mau terpecah-pecah. Saya bilang tidak," kata Gatot saat menghadiri Simposium Nasional "Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa" di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8/2017).

Menurut Gatot, bangsa Indonesia sulit dipecah belah karena memiliki ideologi Pancasila sebagai pemersatu.

"Selama masih ada Pancasila, negara ini pasti utuh dan tak mungkin terpecah-pecah," ujar dia.

Selain itu, menurut Gatot, bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang yang cinta akan negaranya. Gatot menyatakan, hal ini sudah terbukti secara historis.

"Berdasarkan sejarah dan antropologi budaya (bangsa Indonesia) adalah kumpulan dari kesatria dan patriot," kata Gatot.

(Baca juga: Panglima TNI: Jangan Sampai Negeri Ini Jadi Kancah Konflik Antaragama)

Namun, menurut Gatot, implementasi nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat masih menjadi persoalan. Gatot mengimbau kepada para pemuda untuk selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat. Sebab, mereka adalah calon penerus bangsa.

"Yang jadi permasalahan, mari kita implementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ini yang saya sampaikan kepada para pemuda, karena mereka yang akan mengawaki negara ini," kata Gatot.

Kompas TV Panglima TNI Minta Warga Waspadai Kelompok Anti-Pancasila
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com