Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Jokowi-Kapolri dan Titik Terang Kasus Novel Baswedan...

Kompas.com - 01/08/2017, 07:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mulai menemui titik terang, setelah 111 hari peristiwa itu terjadi.

Polisi memiliki sketsa wajah satu di antara dua pelaku. Sketsa itu pun dirilis Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7/2017), seusai Tito melapor ke Presiden Joko Widodo.

"Ciri-cirinya pria dengan tinggi sekitar 167-170 sentimeter dan berkulit agak hitam. Rambutnya keriting kemudian badan agak ramping," ujar Tito sembari memamerkan selembar sketsa wajah pelaku.

"Kami akan umumkan lebih luas lagi dengan harapan ada feed back dari publik soal siapa orang ini," kata dia.

Pria tersebut diduga kuat pengendara motor yang membonceng pelaku lain. Pelaku lain itulah yang menyiramkan air keras ke wajah Novel. Polisi belum berhasil membuat sketsa wajah pelaku kedua ini.

Sketsa wajah satu dari dua penyerang Novel didapatkan dari seorang saksi yang tidak ingin namanya dipublikasikan atas alasan keamanan.

"(Sketsa wajah pelaku) pilihannya itu ada buruk, baik, baik sekali dan sangat baik. Hasilnya, kesimpulan saksi adalah baik," ujar Tito.

Sang saksi, lanjut Tito, melihat pelaku berdiri di dekat masjid sekitar lima menit sebelum waktu penyerangan. Gerak- geriknya sangat mencurigakan.

Saksi sendiri awalnya biasa-biasa melihat pria itu meskipun memiliki gerak-gerik mencurigakan. Namun, saat itu dia tak menyangka bahwa akan terjadi penyerangan terhadap Novel. Setelah penyerangan terjadi, barulah ia melaporkannya kepada polisi.

Pembuatan sketsa wajah pelaku itu cukup rumit. Selain mesti dilakukan crosscheck berkali-kali ke saksi. Polisi juga bekerja sama dengan Kepolisian Australia untuk merangkai sketsa wajah tersebut.

"Sketsa ini kami buat berulang-ulang, mulai dari sketsa (dengan menggunakan) tangan, sampai menggunakan tekonologi dan terakhir kami bekerja sama dengan AFP, Polisi Australia, kemudian kami rekonstruksi menggunakan sistem komputer dan kami mendapatkan ini," ujar Tito sembari menunjukan sketsa wajah itu lagi.

(Baca juga: Masyarakat Diminta Segera Melapor jika Kenali Sketsa Penyerang Novel)

Pembuatan sketsa wajah itu juga otomatis menggugurkan empat pria yang sebelumnya sempat ditahan polisi. Keempat orang itu memiliki tinggi tidak lebih dari 160 sentimeter. Tidak cocok dengan ciri-ciri fisik pria di sketsa wajah.

Lebih-lebih, keempat orang itu memiliki alibi yang kuat, tidak berada di lokasi penyerangan saat peristiwa tersebut berlangsung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com