Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel Pilihan Kompasiana: Cerita Bunuh diri di Jepang dan Serba-serbi Piala Afrika

Kompas.com - 25/07/2017, 22:23 WIB
Yudha Pratomo

Penulis

KOMPASIANA - Pencari kerja semakin banyak di Indonesia, semua ini tak lepas dari banyaknya jumlah penduduk produktif. Namun, mereka sering melupakan beberapa hal yang membuatnya terhambat untuk menemukan sebuah pekerjaan.

Tips mendapat pekerjaan menjadi salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. selain itu ada artikel soal bunuh diri yang marak terjadi di Jepang. Perubahan sistem Piala Afrika, menumpuknya sampah di Gunung Kerinci, dan metode baru yang ditawarkan oleh Youtube menjadi artikel lainnya dalam deretan lima artikel pilihan Kompasiana hari ini.

Berikut lima diantaranya.

1. Melamar Kerja? Jangan Matikan HP Anda

Semakin banyak anak muda yang sedang mencari kerja belakangan ini, tapi banyak kesalahan yang dilakukan para pencari kerja. Dalam artikel ini, penulis memberikan beberapa tips.

Pertama, jangan pernah mengabaikan ponsel terutama saat jam kerja, karena saat itu adalah waktu yang sering digunakan sebuah perusahaan memberi kabar kepada calon karyawannya untuk melakukan tes masuk.

Kedua, jaga penampilan saat proses wawancara berlangsung. Tiga, jaga stamina sebelum tes berlangsung. Bagaimana cerita selengkapnya? Simak ulasannya di bawah ini.

Selengkapnya.

2. Serba-serbi Bunuh Diri di Jepang

Jepang dikenal sebagai negara dengan angka bunuh diri yang besar. Negeri para samurai ini menempati posisi enam dalam daftar terbanyak peristiwa bunuh diri.

Artikel ini mengulas sejumlah catatan mengenai kasus bunuh diri di negeri itu. Misalnya, masyarakat Jepang dikenal suka hidup menyendiri. Akibatnya, informasi mengenai sebab kematian seseorang sulit didapat.

Sejumlah hal yang terungkap mengenai alasan bunuh diri diantaranya adalah soal kesehatan, masalah rumah tangga, sekolah, dan tekanan kerja.

Sedangkan untuk cara bunuh dirinya, pria lebih sering mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Jepang memiliki beberapa lokasi yang kerap dijadikan tempat untuk bunuh diri seperti kaki Gunung Fuju.

Jepang juga memiliki tradisi bunuh diri yang dikenal dengan sebutan harakiri. Cara bunuh dirinya pun tidak sembarangan, kebanyakan dari mereka akan menusuk perutnya.

Mengapa perut dijadikan titik untuk menghunuskan pisau? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Selengkapnya.

3. Revolusi Turnamen Sepak Bola ala Benua Afrika

Ilustrasi Benua AfrikaShutterstock Ilustrasi Benua Afrika
Setiap benua memiliki liga sepak bola. Demikian pula di Afrika. Kita selama ini akrab dengan berita liga sepak bola di Eropa. Tahukah Anda mengenai seluk beluk sepak bola di Afrika?

Piala Afrika menyuguhkan sejumlah cerita yang tak kalah menarik. Ada cerita mengenai Timnas Nigeria yang gagal lolos di dua kompetisi terakhir padahal pernah merebut gelar juara pada periode 2013.

Cerita lain adalah soal jadwal dimulainya liga. Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) terpaksa mengganti jadwal liga mengikuti jadwal liga-liga top Benua Biru. Alasannya, banyak ekspansi pemain asal Afrika yang bermain di liga Eropa. 

Perubahan jadwal ini berdampak pula pada sponsor. Layaknya Piala Eropa dan Amerika, Piala Afrika dapat disiarkan secara global.

Selain itu, pencari bakat dari klub-klub Eropa akan lebih mudah memantau permainan pemain-pemain asal Afrika. Apa saja kelebihan lain yang akan di dapat dari perubahan yang dilakukan oleh CAF? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Selengkapnya.

4. Darurat sampah di Gunung Kerinci

Kondisi gunung berapi tertinggi di Indonesia dan Asia yaitu Gunung Kerinci semakin memprihatinkan. Banyak sampah. Para pendaki menggunakan sampah sebagai penanda jalan. 

Kebanyakan sampah yang ada di Gunung Kerinci adalah plastik ringan yang sebenarnya gampang dibawa turun. Cilakanya, plastik yang notabene sulit terurai hingga seribu tahun ini berserakan di sepanjang jalur pendakian.

Apa yang harus dilakukan? Silakan buka tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

5. Ini Cara Youtube Membatasi Ruang Gerak Terorisme

Baru-baru ini netizen dibuat heboh karena kebijakan pemerintah Indonesia yang memblokir Telegram. Aplikasi pesan ini diketahui kerap digunaan teroris untuk berkomunikasi secara aman.

Untuk menghindari kemungkinan ada komunikasi terkait terorisme, Youtube meluncurkan terobosan baru yang disebut Redirect Method.

Bagaima cara kerja metode ini. Baca Selengkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com