Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy Tak Akan Pecat Djan Faridz dari PPP

Kompas.com - 20/07/2017, 23:11 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy tidak akan memecat Djan Faridz dari partai tersebut.

"Kami tidak dalam posisi untuk melakukan pemecatan, meskipun saya pernah dipecat oleh Djan Faridz," ujar Romi, sapaan Romahurmuziy, saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/7/2017).

Pada akhir Maret 2017, Djan pernah menyatakan memecat Romi. Saat itu, Djan memimpin kepengurusan PPP yang sah setelah Pengadilan Tata Usaha Negara mengabulkan gugatannya pada 22 November 2016.

(Baca juga Demi Islah, Kubu Romi Tawarkan Djan Faridz Posisi Majelis Tinggi PPP)

Romi mengatakan, pihaknya lebih mengedepankan upaya rekonsiliasi agar PPP kembali solid ketimbang melakukan pemecatan. "Bahwa partai ini perlu kebesaran dan rekonsiliasi," kata Romi.

Ketika disinggung soal tudingan Djan bahwa ada upaya perebutan kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Romi mengatakan bahwa hal itu tidak benar.

"Itu hanya rekayasa. Ini lucu-lucu aja. Dia (Djan) enggak ada isu," kata Romi.

(Baca Ketum PPP: Tidak Ada Perebutan Kantor DPP)

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan bahwa putusan kasasi oleh Mahkamah Agung Nomor 79 PK/Pdt.Sus-Parpol/2016 secara otomatis menganulir putusan kasasi Nomor 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015 tanggal 2 November 2015 yang memenangkan PPP kubu Djan Faridz.

Seminggu sebelum hari raya Idul Fitri 2017 lalu, kata Arsul, pihaknya sudah mengirim surat kepada Djan dengan maksud mengajak islah.

Selain itu, Arsul juga menawarkan Djan posisi strategis di PPP, yakni pimpinan Majelis Tinggi PPP, bersama dengan senior-senior partai.

"Kemudian kita minta kantor diserahkan untuk halalbihalal kita undang Djan, tetapi tidak ada respons," kata Arsul.

Karena Djan tak merespons, lanjut Arsul, pihaknya meminta aparat kepolisian mengamankan kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro. Salah satu alasannya adalah ada pihak luar yang berada di kantor itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com