JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy berencana melaporkan balik kubu Djan Faridz ke kepolisian.
Hal itu menyusul laporan kubu Djan ke Polres Jakarta Pusat pasca-terjadinya penyerangan ke Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Sekelompok orang yang menyerang kantor DPP PPP mengaku sebagai Angkatan Muda Ka'bah PPP kubu Romahurmuziy dan seorang pengacara Romahurmuziy.
"Tentu nanti kalau polisi memanggil akan kami jelaskan. Kami pun akan lapor balik karena mereka adalah penghuni liar di kantor PPP," kata Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (16/7/2017).
Kubu Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, akan melaporkan kubu Djan dengan delik menduduki pekarangan Kantor DPP PPP tanpa hak, perusakan bangunan beberapa bagian dari kantor DPP PPP, serta penggelapan aset. Sebab, ada sejumlah inventaris yang sudah tidak ada lagi.
"(Laporan) sedang kami persiapkan," tutur Anggota Komisi III DPR RI itu.
Arsul menyampaikan, Romi tak tahu menahu atas peristiwa penyerangan ke kantor DPP PPP itu. Namun, pihak DPP mengetahui bahwa banyak kader yang merasa jengkel dengan sikap kubu Djan.
Sebab, jajaran PPP sudah pernah menyurati Djan untuk menyerahkan kantor DPP PPP secara baik-baik, seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu.
Di samping permintaan untuk menyerahkan kantor, Djan juga diimbau kubu Romy untuk berhenti memecah belah partai dengan terus mengaku sebagai DPP PPP yang sah.
Menurut Arsul, para akar rumput dan kader tersebut akhirnya mengambil jalan sendiri untuk datang ke kantor DPP PPP dan meminta kantor diserahkan.
Tapi, Arsul melanjutkan, kantor tersebut justru dijaga sekelompok orang yang diduga preman dan telah menyiapkan berbagai senjata tajam. Keributan pun tak terhindarkan.
"Dengan demikian yang terjadi sebenarnya adalah upaya dari para kader dan akar rumput PPP yang tidak rela kantor partainya terus menerus diduduki oleh mereka yang tidak memiliki keabsahan untuk mempergunakannya," ucap Arsul.
Meski demikian, kubu Djan Faridz menuding penyerangan itu terjadi setelah sejumlah orang yang diduga dari PPP kubu Romy berusaha masuk dan melawan petugas keamanan yang menjaga kantor DPP PPP. Mereka bahkan disebut mencoba merobohkan pagar.
"Karena mereka (para penjaga) bertahan, terjadilah pelemparan batu, memecahkan kaca di depan dan samping gedung, kemudian ada salah satu penjaga dipukul pakai batu dan pelipisnya luka," kata Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat.
(Baca: Kronologi Penyerangan Kantor DPP PPP Versi Humphrey Djemat)