JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan menjalin kerja sama pelaksanaan program bela negara dengan sejumlah kementerian, organisasi masyarakat sipil, komunitas, BUMN dan organisasi penyedia sarana prasarana kegiatan bela negara.
Kerja sama tersebut bertujuan untuk memperluas sasaran program bela negara di kalangan masyarakat, dari mulai anak-anak hingga narapidana.
Kesepakatan pelaksanaan program bela negara di lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) ditandai dengan penandatanganan MoU antara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menkumham Yasonna Laoly di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2017).
(Baca: Bertemu Jokowi, Badan Koordinasi Mubalig Sampaikan soal Bela Negara)
Yasonna mengatakan, program pembinaan bela negara di lingkungkan lapas akan disinergikan dengan program pembinaan yang sudah dilakukan oleh Kemenkumhan.
Program bela negara tersebut tidak hanya ditujukan pada seluruh narapidana, tapi juga pada petugas lapas.
"Di lapas itu tempatnya orang orang pelanggar hukum, ada teroris, ada bandar narkoba, ada pelanggar hukum lainnya. Semua jenis pelanggar ada. Dan dengan program bela negara, kami berusaha mendidik dan mengubah mentalitas mereka," ujar Yasonna.
Selain itu, Kementerian Pertahanan bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan dan komunitas meluncurkan program Bela Indonesiaku.
Program tersebut diinisiasi oleh komunitas yang peduli dalam menyebarkan nilai-nilai bela negara.
Ketua program Bela Indonesiaku, Ricky Hariyanto Sucipto menuturkan Gerakan Nasional Bela Indonesiaku merupakan program sosialisasi Bela Negara ke masyarakat dengan cara yang kreatif melalui platform multimedia dan edutainment (edukasi dan entertainment).
"Kami perlu membuat strategi komunikasi publik yang kreatif dengan memanfaatkan platform multimedia, guna memperkuat pembangunan karakter," kata Ricky.
Pada kesempatan yang sama, Ryamizard menyerahkan DVD lagu bela negara untuk anak-anak yang digubah oleh pencipta lagu Titiek Puspa ke perwakilan kementerian/lembaga dan komunitas.
Penyerahan DVD lagu bela negara itu menjadi bagian dari sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara di kalangan anak-anak.
Dua lagu ciptaan Titiek Puspa berjudul Aku Bangga Jadi Anak Indonesia dan Kau dan Aku Indonesia pun sempat dinyanyikan oleh anak-anak dari komunitas Duta Cinta.
(Baca: Wiranto Bantah Ada Upaya Militerisasi Melalui Program Bela Negara)
Ryamizard mengatakan, kerja sama yang dijalin dengan berbagai unsur masyarakat tersebut ingin menunjukkan bahwa program bela negara tidak hanya menjadi ruang lingkup TNI.
Program bela negara, kata Ryamizard, bukan sekadar hak dan kewajiban konstitusional warga negara, melainkan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan yang telah menganugerahi keberagaman.
Menurut Ryamizard, program bela negara menjadi landasan bagi masyarakat untuk menghadapi dinamika ancaman global.
"Bela negara bukan hanya domain TNI, bukan hanya angkat senjata, tapi juga sesuai domain dan profesi masing-masing. Kesadaran bela negara dan cinta tanah air merupakan landasan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menghadapi dinamika ancaman global saat ini," kata Ryamizard.
(Baca: Imparsial Sarankan Program Bela Negara Dilakukan Kemendikbud)