Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Ingin Ada Kesamaan Pemahaman soal Program Bela Negara

Kompas.com - 12/01/2017, 21:22 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA. KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh Komandan Kodim terkait program bela negara.

Selain itu, dalam pertemuan dengan seluruh gubernur juga akan disampaikan perihal program ini. Hal itu dilakukan agar ada kesamaan pemahaman.

"Saya mengumpulkan dari mana-mana. Pada Mendagri (Tjahjo Kumolo) saya sampaikan, saat kumpul gubernur, bupati, saya akan ngomong, biar seragam," ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Menurut dia, cara ini juga untuk mengantisipasi tidak terulangnya kejadian di Lebak, Banten.

Saat itu, Komandan Kodim (Dandim) 0603 Lebak, Banten, Letkol Czi Ubaidillah menyelenggarakan kegiatan tanpa melaporkan pada atasannya, seperti komandan resort militer, panglima daerah militer dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Apalagi, program bela negara itu melibatkan organisasi kemasyarakatan.

"Walaupun bersifat pemberitahuan pemahaman saja, melakukan kegiatan kan harus izin, paling tidak izin Danrem dan izin Panglima, boleh atau tidak," tutur Ryamizard.

"Masalah itu saja, kalau bela negaranya engak apa-apa, cuma menyalahi prosedur," kata dia.

(Baca juga: Belajar dari Kasus Ormas Ikut Bela Negara, Ini Kebijakan Pemerintah)

Ia menjelaskan, bela negara itu sebagai upaya penanaman rasa cinta kepada negara. Dengan demikian, akan timbul semangat bekerja keras dan rela berkorban untuk negara.

"Itu ujungnya. Cinta itu enggak ujug-ujug ada, tapi harus ada kebanggaan dulu. Bangga itu harus mengerti dahulu. Pengertian ini kita berikan terus, dari SD sampai mahasiswa, kalau bangga, dia akan cinta," kata Ryamizard.

Oleh karena itu, kata Menhan, perlu koordinasi dengan semua pihak terkait. Sehingga, program bela negara ini sesuai targetnya.

"Makanya nanti saya kumpulkan lagi dengan Mendagri, kepada gubernur, bupati saya ngomong dahulu. Nanti rapat pimpinan TNI juga saya bicara," ujarnya.

Kompas TV Tak Izin Lakukan Bela Negara, Dandim Lebak Dicopot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com