Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Koordinasi Mubalig: Kami Akan Cetak Sejuta Dai Bela Negara

Kompas.com - 17/04/2017, 16:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Mubalig se-Indonesia bakal mencetak sejuta dai bela negara.

Hal itu disampaikan pengurus kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4/2017).

"Kami sampaikan kepada Bapak Presiden, kedatangan kami ini dalam rangka mempersiapkan dai bela negara. Kami akan mencetak sejuta dai bela negara," ujar Ketua Umum Badan Koordinasi Mubalig se-Indonesia Dedi Ismatullah usai bertemu Presiden.

Dedy mengatakan, mencetak sejuta dai bela negara tersebut didasarkan pada beberapa alasan.

Pertama, jumlah dai di Indonesia kurang. Dampaknya, banyak umat Muslim yang belum tersentuh dai yang berkualitas.

Kedua, Dedy mengakui, dai di Indonesia belum sepaham dan sepemikiran satu sama lain.

Selain itu, banyak pula dai yang masih membutuhkan informasi soal perkembangan sosial, budaya dan teknologi.

(Baca: Bertemu Jokowi, Badan Koordinasi Mubalig Sampaikan soal Bela Negara)

Khususnya nilai-nilai Pancasila dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami ingin mengabdi kepada bangsa ini dengan dakwah. Jadi mungkin metodologi dakwah ke depan agak berbeda dengan hari ini. Yang paling penting kami meletakkan kepada persatuan umat," ujar Dedy.

Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Majelis Syuro Nasional KH Mahrus Amin, Wakil Ketua Majelis Syuro Nasional KH Anwar Sanusi, Sekretaris Majelis Syuro Nasional KH Tatang M Natsir dan Ketua Pusdiklat Mubaligh Indonesia H U Syamsuddin.

Adapun, Presiden didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.

Kompas TV Jokowi Bagi Sepeda, Para Santri Pondok Pesantren Ceria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com