Optimis
Di tengah sorotan atas gap formasi senior dan tantangan kekinian itu, Eksekutif UKP-PIP Yudi Latif optimis pihaknya tetap mampu menghasilkan program yang bersifat kekinian dan mampu diterima masyarakat zaman sekarang, khususnya anak muda.
Sebab, jajaran Dewan Pengarah hanya memberikan arahan soal bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagaimana yang diwariskan oleh pendiri bangsa.
"Sementara itu, implementasinya di saya, di eksekutif," ujar Yudi usai dilantik di Kompleks Istana Presiden, Rabu (7/6/2017).
Sebagai eksekutif, Yudi akan dibantu sejumlah deputi serta para tenaga profesional. Yudi sudah pasti akan memilih deputi dan tenaga profesional yang dinilai mampu mensosialisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dengan cara yang kekinian, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
(Baca: Dilantik Jokowi sebagai Dewan Pengarah UKP-PIP, Ini Kata Megawati)
Anggota Dewan Pengarah UKP-PIP Andreas Anangguru Yewangoe menambahkan, publik jangan melihat kesembilan Dewan Pengarah berdasarkan usianya. Publik juga harus melihat dari sisi cara berpikir mereka.
"Tidak usah dilihat dari mereka sepuh. Tapi lihat juga cara berpikir mereka, saya kira kami ini tidak akan statis dan akan selalu mengaktualisasikan diri. Jadi usia tidak jadi soal," ujar Andreas.
Dewan Pengarah justru akan sangat mendukung sosialisasi nilai-nilai Pancasila dengan cara-cara kekinian dan dapat menyentuh masyarakat zaman sekarang. Meski demikian, apa bentuk sosialisasi itu, Andreas belum bisa menyampaikannya karena mesti disepakati dalam rapat bersama terlebih dahulu.
"Yang jelas bentuknya berbeda dengan P4. Akan lebih luwes. Nanti lihat saja implementasinya akan bagaimana," ujar Andreas.
Pertemuan dua generasi
Pelaku industri digital di Indonesia Shafiq Pontoh mengapresiasi langkah pemerintah dalam mensosialisasikan kembali nilai Pancasila dengan cara-cara yang kekinian. Sebab, ia mengakui penghayatan Pancasila masyarakat memang sudah luntur sehingga gairahnya harus dibangkitkan kembali dengan cara-cara yang out of the box.
Namun, sebelum mengarah ke sana UKP-PIP disarankan memiliki pemahaman terlebih dahulu soal karakter media sosial yang 'booming' di Indonesia. Dengan begitu, kampanye Pancasila di lini massa bisa tepat sasaran dan efektif.
"Nah kalau boleh urun saran, saya berharap sosialisasi nilai Pancasila yang kekinian sekarang mulai mengurangi yang sifatnya jargon-jargon dan justru harus memperbanyak contoh serta aplikasi di masyarakat," ujar Shafiq kepada Kompas.com, Rabu malam.