"Jargon yang saya maksud misalnya poster berisi kalimat-kalimat dan yang sejenis itu, jangan. Perbincangan nilai luhur Pancasila harus masuk ke sinetron, obrolan di radio, unggahan-unggahan di media sosial, termasuk bagaimana contohnya bisa dilaksanakan di sekolah," lanjut dia.
Dalam konteks sekarang, masyarakat perlu diberikan contoh soal mengelola keberagaman rakyat Indonesia.
"Pemerintah perlu menunjukan bahwa Indonesia ini beragam dan rakyatnya itu bisa hidup berdampingan walau berbeda-beda latar belakang. Kasih contoh bersahabat dengan agama lain dan suku lain it's okay, kita masih tetap bisa bersama walau berbeda," ujar Shafiq.
Tentang formasi senior UKP-PIP sendiri, Shafiq justru mengapresiasi direkrutnya tokoh senior. Ia optimistis mereka mewujudkan sosialisasi Pancasila seperti yang diharapkan Presiden Jokowi, yakni dengan cara kekinian.
Shafiq menyebut, Dewan Pengarah yang berlatar belakang tokoh senior akan bertemu dan berdinamika dengan para pelaksana yang pasti akan diisi oleh tokoh-tokoh muda. Kolaborasi ini diyakini mampu membumikan Pancasila kembali.
"Ini menjadi pertemuan dua generasi. Mereka yang sudah ngelotok betul soal Pancasila lalu bertemu dengan generasi yang lebih muda. Ini seperti mewariskan Pancasila dari generasi ke generasi. Pasti akan ada dinamika yang orientasinya positif dan generasi sekarang akan menangkapnya dengan bahasa sendiri untuk diwariskan lagi ke generasi selanjutnya sehingga Pancasila itu abadi," ujar Shafiq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.