Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomasi Tanaman, Taman, dan Upaya Megawati dalam Reunifikasi Korea

Kompas.com - 02/06/2017, 05:32 WIB
Bayu Galih

Penulis

JEJU, KOMPAS.com - Selama sepekan terakhir, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan media Korea Selatan.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com sejak berada di Korea Selatan pada Senin (29/5/2017) hingga Kamis (1/6/2017), nama dan wajah Megawati kerap menghiasi halaman depan surat kabar, juga headline di sejumlah televisi berita di Korea Selatan.

Sorotan terhadap Megawati bukan hanya karena dia menjadi salah satu pembicara dalam Jeju Forum for Peace and Prosperity yang berlangsung pada 31 Mei hingga 2 Juni 2017.

Namun, Megawati juga menjadi salah satu tokoh kunci dalam upaya reunifikasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan, di bawah pimpinan presiden baru, Moon Jae-in.

Megawati telah bertemu Presiden Korsel Moon Jae-in di Istana Kepresidenan Blue House, Seoul pada Senin (29/5/2017).

Seusai pertemuan, Megawati mengaku diminta Presiden Moon untuk menjadi utusan khusus atau special envoy dari Korea Selatan untuk memulai dialog dengan Korea Utara.

"Untuk kemungkinan-kemungkinan, kalau bisa ikut membantu diadakannya hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan kembali," kata Megawati, seusai pertemuan.

Megawati pun bersiap pergi ke Korea Utara sebagai utusan Korea Selatan dalam memulai kembali upaya reunifikasi.

Baca: Upaya Reunifikasi, Megawati Diminta Jadi Utusan Korsel ke Korea Utara

Diplomasi anggrek Soekarno

Korea Selatan memiliki alasan khusus meminta Megawati untuk memulai upaya reunifikasi dengan Korea Utara. Sebab, secara historis Megawati memiliki kedekatan dengan mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il, yang merupakan ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un.

Tidak hanya itu, lekatnya hubungan Indonesia dengan Korea Utara juga disebabkan akrabnya hubungan ayah Megawati dan Kim Jong Il, yaitu Presiden pertama RI Soekarno dan mantan pemimpin Korea Utara Kim Il Sung.

Dilansir dari dokumen Kompas, di bawah kepemimpinan Soekarno, lekatnya hubungan Indonesia dengan Korea Utara terlihat dalam poros yang dibangun saat itu: Jakarta-Pyongyang-Hanoi-Peking (Beijing). Poros itu dibangun sebagai solidaritas perjuangan bersama anti-imperialisme.

Namun, hal paling monumental dalam hubungan Soekarno-Kim Il Sung tidak terjadi dalam bentuk kesepakatan kerja sama militer atau aksi heroik di medan perang. Melainkan, hubungan itu terbangun melalui "diplomasi lunak" yang terjadi di Kebun Raya Bogor pada 13 April 1965.

Baca: Megawati Resmikan Kebun Raya Megawati Soekarnoputri di Jeju Korea

Saat Kim Il Sung yang masih menjabat perdana menteri berkunjung ke Indonesia, Soekarno mengajak tamunya ke kebun raya terbesar di Indonesia itu. Saat melihat koleksi anggrek di rumah kaca, Kim Il Sung pun terpikat dengan salah satu anggrek yang mekar berbunga.

Halaman:


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com