Tidak lama setelah pertemuan itu, Megawati pun bertemu Presiden Kim Dae-jung di Istana Kepresidenan Blue House pada 30 Maret 2002. Kepada Kim Dae-jung, Megawati menyatakan bahwa Korea Utara bersedia untuk berdialog.
Namun, Kim Dae-jung kemudian berhenti menjabat. Meski begitu, Roh Moo-hyun yang menggantikannya tetap meminta Megawati untuk menjadi jembatan terjadinya reunifikasi.
Meski Megawati tidak lagi menjabat presiden, namun upaya reunifikasi yang melibatkan dirinya tetap berjalan.
Bahkan, Megawati dua kali mengunjungi Korea Utara, yaitu pada April 2005 dan Oktober 2005.
Pada April 2005, Megawati datang untuk menghadiri festival bunga kimilsungia. Sedangkan pada Oktober 2005 dalam kapasitasnya sebagai ketua umum PDI-P. Kehadiran Megawati juga sebagai upaya untuk melanjutkan dialog perdamaian.
Meski demikian, upaya reunifikasi belum juga menemukan jalan.
"Karena keadaan di Korea Selatan terjadi pergantian (Roh Moo-hyun), hal tersebut menjadi terkatung-katung," ucap Megawati.
Harapan di taman
Setelah bertemu Presiden Moon di Seoul, Megawati pun bertolak ke Jeju, sebuah pulau di selatan Seoul. Sebelum berbicara dalam Jeju Forum, serangkaian kegiatan dilakukan Megawati di pulau yang dikenal sebagai pulau wisata tersebut.
Baca: Di Forum Jeju, Megawati Akan Tawarkan Pancasila untuk Perdamaian Dunia
Megawati sempat mendatangi taman bonsai Spirited Garden. Selain itu, dia juga meresmikan sebuah taman yang dibuat sesuai namanya: Megawati Soekarnoputri Garden.
Perihal pemberian nama tersebut, Gubernur Jeju Won Hee-ryong mengatakan bahwa ini disebabkan peran Megawati yang membantu mempromosikan Jeju, juga air kemasan khas Jeju, yaitu "Samdasoo".
Peran itu juga yang membuat Megawati mendapat gelar warga kehormatan Pulau Jeju.