Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomasi Tanaman, Taman, dan Upaya Megawati dalam Reunifikasi Korea

Kompas.com - 02/06/2017, 05:32 WIB
Bayu Galih

Penulis

Tidak lama setelah pertemuan itu, Megawati pun bertemu Presiden Kim Dae-jung di Istana Kepresidenan Blue House pada 30 Maret 2002. Kepada Kim Dae-jung, Megawati menyatakan bahwa Korea Utara bersedia untuk berdialog.

Namun, Kim Dae-jung kemudian berhenti menjabat. Meski begitu, Roh Moo-hyun yang menggantikannya tetap meminta Megawati untuk menjadi jembatan terjadinya reunifikasi.

Meski Megawati tidak lagi menjabat presiden, namun upaya reunifikasi yang melibatkan dirinya tetap berjalan.

Bahkan, Megawati dua kali mengunjungi Korea Utara, yaitu pada April 2005 dan Oktober 2005.

Pada April 2005, Megawati datang untuk menghadiri festival bunga kimilsungia. Sedangkan pada Oktober 2005 dalam kapasitasnya sebagai ketua umum PDI-P. Kehadiran Megawati juga sebagai upaya untuk melanjutkan dialog perdamaian.

Meski demikian, upaya reunifikasi belum juga menemukan jalan.

"Karena keadaan di Korea Selatan terjadi pergantian (Roh Moo-hyun), hal tersebut menjadi terkatung-katung," ucap Megawati.

Harapan di taman

Setelah bertemu Presiden Moon di Seoul, Megawati pun bertolak ke Jeju, sebuah pulau di selatan Seoul. Sebelum berbicara dalam Jeju Forum, serangkaian kegiatan dilakukan Megawati di pulau yang dikenal sebagai pulau wisata tersebut.

Baca: Di Forum Jeju, Megawati Akan Tawarkan Pancasila untuk Perdamaian Dunia

Megawati sempat mendatangi taman bonsai Spirited Garden. Selain itu, dia juga meresmikan sebuah taman yang dibuat sesuai namanya: Megawati Soekarnoputri Garden.

Perihal pemberian nama tersebut, Gubernur Jeju Won Hee-ryong mengatakan bahwa ini disebabkan peran Megawati yang membantu mempromosikan Jeju, juga air kemasan khas Jeju, yaitu "Samdasoo".

Peran itu juga yang membuat Megawati mendapat gelar warga kehormatan Pulau Jeju.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com