Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Serangan Bom di Kampung Melayu, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 26/05/2017, 14:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, dilihat dari modusnya, pelaku teror bom itu diduga terafiliasi ISIS.

"Dari awal sudah kita patut duga bahwa ini dilakukan oleh kelompok teror ISIS. Kelompok teror ini memiliki jaringan jaringan kemudian memiliki sel-sel," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Martinus mengatakan, sel-sel teroris yang terbentuk itu juga punya pelaku tunggal atau lone wolf yang bergerak sendiri menjalankan aksinya. Kelompok teroris yang terafiliasi ISIS di Indonesia umumnya menggunakan panci sebagai wadah meletakkan rakitan bom.

(Baca: Teroris ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)

Bom itu juga dirakit menggunakan gotri dan paku sehingga dampak ledakan lebih membahayakan meski ledakannya berdaya rendah.

"Dari pola serangan, kemudian dari konten atau komponen-komponen bahan peledak. Ini bisa mengindikasikan bahwa mereka adalah dari kelompok ISIS," kata Martinus.

Menurut Martinus, karakter kelompok yang berbaiat pada ISIS di Indonesia sudah terbaca. Dengan demikian, ia tak heran bahwa ISIS akhirnya mengklaim bahwa aksi tersebut memang mereka dalangi.

"Memang kita sudah tahu bahwa mereka memang yang melakukannya," kata dia.

Namun, Martinus belum dapat memastikan pelaku tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Namun, dari beberapa peristiwa yang terjadi, polisi menduga ada ada kaitannya dengan pimpinan JAD Aman Abdurrahman yang kini mendekam di lembaga pemasyarakatan Nusakambangan.

(Baca: Kronologi Penangkapan Tiga Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu)

Seperti diberitakan AFP, melalui kantor berita Amaq, ISIS menyebut, serangan yang menewaskan tiga polisi tersebut dilakukan oleh "pejuang" kelompok ISIS. Publikasi ini dikeluarkan kelompok intelijen SITE yang berkedudukan di Amerika Serikat.

Analis menyebut, klaim tersebut tergolong kredibel dan bisa dipercaya mengingat keberadaan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang merupakan jaringan lokal teroris ISIS di Indonesia.

Sebelumnya, JAD telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada bulan Januari lalu. Kementerian Luar Negeri AS, pada awal Januari 2017, mengatakan JAD yang dibentuk pada 2015 beranggotakan puluhan simpatisan teroris ISIS.

JAD dikaitkan dengan sejumlah serangan dan rencana serangan teror di Indonesia, termasuk serangan bom molotov di sebuah gereja di Samarinda, Kaltim yang menewaskan seorang balita. Kelompok ini juga disebut berencana melakukan serangan pada hari Natal 2016, namun mampu digagalkan oleh polisi.

Kompas TV Satu Pelaku Bom Kampung Melayu Seorang Tukang Jahit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com