JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Mustafa Raja meminta maaf atas kericuhan yang melibatkan kader AMPG, di halaman Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (28/4/2017).
Kericuhan terjadi saat Ketua AMPG Fahd El Fouz ditahan KPK.
"Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tadi. Itu bukan untuk melakukan intervensi, sama sekali tidak," ujar Mustafa, di Gedung KPK, Jakarta.
Fahd selesai menjalani pemeriksaan pada pukul 15.00 WIB.
Ia keluar menggunakan rompi tahanan KPK dan langsung menaiki mobil tahanan.
Namun, sejumlah orang yang mengenakan seragam AMPG mencoba menghalangi mobil tahanan yang membawa Fahd.
(Baca: Fahd Ditahan, Pendukungnya Bikin Ricuh di Gedung KPK)
Petugas keamanan KPK sempat kewalahan mengatasi massa AMPG yang menghalangi mobil tahanan sambil berteriak.
Kericuhan sempat terjadi saat salah satu pendukung Fahd melompat ke atas kap mesin mobil tahanan.
Mustafa mengatakan, kader AMPG dari 34 provinsi sengaja datang mendampingi Fahd saat menjalani pemeriksaan di Gedung KPK.
Menurut Mustafa, rapat konsultasi yang digelar pada malam sebelumnya telah sepakat untuk tetap mendukung Fahd sebagai Ketua Umum AMPG.
Kedatangan para kader AMPG merupakan bentuk solidaritas dan dukungan terhadap Fahd yang sedang menghadapi proses hukum di KPK.
(Baca: Fahd El Fouz, dari Korupsi DPID hingga Pengadaan Al Quran)
Menurut Mustafa, tidak ada sama sekali keinginan para kader untuk melawan KPK.
"Karena mereka tahu mereka mencintai Ketua Umum yang memang luar biasa memimpin AMPG. Dorongan moril ini penting supaya Fahd bisa sabar dan tabah menghadapi masalah hukum," kata Mustafa.
Fahd ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap terlibat bersama-sama melakukan korupsi dalam pengadaan kitab suci Al Quran di Ditjen Binmas Islam Kementerian Agama tahun 2011-2012 dan pengadaan laboratorium komputer MTS.