Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Dapat Titik Terang dalam Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 17/04/2017, 15:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengakui belum ada perkembangan berarti dalam penyidikan terkait penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang disiram air keras.

Bukti-bukti yang ada belum dapat menunjukkan siapa pelaku yang patut bertanggung jawab.

"Kalau dari peristiwa itu, saya mendapat info juga proses masih berupaya mendalami termasuk dari foto," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Foto yang dimaksud yaitu foto yang sempat diambil Novel saat merasa diikuti seseorang. Meski begitu, belum tentu orang yang ada di foto tersebut merupakan pelakunya.

Sementara itu, polisi juga kesulitan melacak informasi berdasarkan CCTV di rumah Novel.

Menurut dia, gambar yang ditangkap tidak sejelas video CCTV dalam peristiwa pembunuhan keluarga di Pulomas.

"Ini peristiwa masih dini hari, matahari belum terbit, belum ada info secara langsung dengan peristiwa," kata Boy.

(Baca juga: Kasus Penyerangan Novel Baswedan, Polisi Sudah Periksa 16 Saksi)

Saat ini, polisi masih berupaya menggabungkan potongan-potongan informasi dari keterangan para saksi. Keterangan itu kemudian disinkonkan dengan bukti lain yang dimiliki polisi.

Sejauh ini, petunjuk yang sudah jelas yakni ada dua pelaku yang mengendarai sepeda motor. Pelat nomor motor itu pun tak sempat dikenali Novel karena matanya terkena siraman cairan air keras.

"Selain Pak Novel sendiri, siapa nih yang mendukung yang menyatakan dua orang itu melintas di situ (depan rumah). Itu yang dikejar," kata Boy.

(Baca juga: Polisi Kantongi Foto Orang Mencurigakan yang Pernah Datangi Rumah Novel)

Kompas TV Polisi Periksa 16 Saksi Terkait Insiden Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com