JAKARTA, KOMPAS.com – Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Tibiko Zabar menilai, teror yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, bukan terkait persoalan individu. Menurut dia, ada keterkaitan kasus korupsi yang tengah ditangani Novel dengan teror yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Kami mengajak publik, bahwasannya teror terhadap Novel ini bukan bersifat individu, melainkan upaya melemahkan pemberantasan korupsi di Indonesia,” kata Tibiko usai menggelar aksi ‘Guardians of KPK’ di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/7/2017).
Novel merupakan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) dalam sejumlah kasus dugaan korupsi besar yang ditangani KPK. Salah satunya yaitu kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik.
Baca juga: Polisi Kantongi Foto Orang Mencurigakan yang Pernah Datangi Rumah Novel
Tibiko menambahkan, teror yang dialami Novel bukan kali ini saja terjadi. Beberapa waktu lalu, ketika menangani kasus cek pelawat tahun 2011, Novel pernah menjadi sasaran tabrak lari.
“Namun saat itu selamat karena yang ditabrak adalah rekannya Dwi Samayo yang juga penyidik KPK,” kata dia.
Kemudian, Novel juga pernah dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan tersangka pencurian burung walet tahun 2004 di Bengkulu tahun 2012 lalu. Setelah dilaporkan, Novel pun ditetapkan sebagai tersangka.
“Ketiga, tahun 2015 Novel ditangkap Bareskrim Polri dari rumahnya di kawasan Kelapa Gading atas dugaan kasus pengaiayaan sarang burung walet, dan pada pertengahan 2016 Novel ditabrak sebuah mobil ketika sedang mengendarai sepeda motor. Kala itu Novel sedang mengusut dua perkara korupsi besar,” ucapnya.
Baca juga: Air Keras Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.