Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap MUI Berperan Aktif Tumbuhkan Semangat Wirausaha

Kompas.com - 03/04/2017, 16:53 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai semangat umat Islam untuk berwirausaha saat ini masih rendah.

Sekalipun Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar, namun hal itu tidak serta-merta membuat banyak pengusaha yang berhasil dari kalangan Muslim.

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla saat bertemu perwakilan Majelis Ulama Indonesia di Kantor Wapres, Senin (3/4/2017).

Menurut Sekjen MUI Anwar Abbas, Jusuf Kalla berharap MUI berperan aktif dalam menumbuhkan semangat berwirausaha.

"Kalau semangat itu enggak ada, meski peluang itu ada, tetap enggak bisa dilaksanakan. Saya rasa itu benar, makanya saya mengusulkan bagaimana caranya supaya semangat itu ditumbuhkan dari kecil, dari sekolah tingkat dasar, SMP dan SMA," tutur Anwar.

Pemerintah, kata Anwar, selama ini telah memiliki sejumlah regulasi untuk mendorong agar para wirausaha berkembang. Namun, semangat yang rendah untuk berwirausaha menjadi persoalan.

(Baca juga: Kemenperin Optimalkan Tenaga Penyuluh untuk Tumbuhkan Wirausaha Baru)

Anwar mencontohkan, sembilan dari sepuluh pengusaha sukses di Indonesia, sejak awal telah memiliki darah pengusaha dari orangtuanya.

Mereka mendapatkan pendidikan berwirausaha sejak dini, sehingga memiliki bekal yang cukup bila suatu saat usaha milik orangtua mereka diwariskan.

"Pembiasaan itu didapatkan dari keluarganya. Persoalannya, umat ini banyak yang bapaknya bukan pengusaha, di mana dia akan mendapatkan proses pembiasaan," kata Anwar.

(Baca juga: 2017, Pemerintah Target Ciptakan 5.000 Wirausaha Baru)

Untuk menyelesaikan persoalan ini, ia mengusulkan, agar sekolah dilibatkan. Salah satunya dengan memasukkan mata pelajaran kewirausahaan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Misalnya, pendidikan kewirausahaan itu diberikan ketika jam istirahat. Setiap siswa dilatih untuk berbisnis seperti berjualan makanan atau minuman secara bergiliran.

Jajanan itu ditawarkan kepada siswa lain. Sebagai konsekuensinya, jam istirahat siswa diperpanjang untuk memberi kesempatan yang cukup untuk berjualan.

"Kalau seandainya misalkan setiap minggu, dalam satu hari antara pukul 10.00 – 14.00 (berjualan), berarti anak-anak dalam setahun punya pengalaman 50 kali. Dalam lulus SD punya pengalaman 300 kali, tamat SMA punya pengalaman 60 kali, tamat perguruan tinggi dia punya pengalaman 800 kali. Itu sangat besar," ujar Anwar.

"Saya sudah bilang ke beliau (Wapres Jusuf Kalla) untuk mendukung ini dan rupanya beliau mengapresiasi dukungan ini," kata dia.

Meski setuju, Wapres meminta agar mata pelajaran kewirausahaan tidak dimasukkan ke dalam kurikulum. Ini disebabkan dalam berwirausaha yang dibutuhkan praktik, bukan sekedar teori pelajaran.

Kompas TV Bisnis untuk Mendukung Kegiatan Sosial - Big Bang Show
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com