Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas Rambut “Asgar” yang Melegenda dan Keahlian Turun-temurun

Kompas.com - 18/01/2017, 11:22 WIB
Yodsa Rienaldo

Penulis

Belajar dari paman

Tedy mengakui bahwa orang-orang Garut, khususnya Banyuresmi, melahirkan banyak pemotong rambut. Ia sendiri yang memiliki tiga saudara laki-laki yang semuanya berprofesi sebagai pemotong rambut.

“Saya sembilan bersaudara, empat orang laki-laki, lima orang perempuan. Yang empat orang ini (profesinya) potong rambut semua. Ada yang di Bandung, di Tangerang, dan di Jakarta,” diceritakan Tedy sambil menyeruput kopi dan mulai membakar rokoknya.

Teddy sudah berprofesi sebagai pemotong rambut sejak masih bujangan, ketika umurnya masih belasan tahun. Dengan demikian sudah sekitar 20 tahun ia menekuni profesi itu.

“Dulu saya belajar dari paman waktu di kampung. Dulu masih pakai gunting cukur, terus tempatnya di bawah pohon,” dikisahkan Tedy sambil mengingat-ingat masa lalunya.

(Baca: Cukur di Pangkas Rambut Anak Muda, Jokowi Diajak Kaesang)

Selama menjadi pemotong rambut, Teddy pernah bekerja di Bandung, Tangerang, dan akhirnya di tempatnya yang sekarang ini.

Di tempat yang sekarang ini, Tedy mengaku masih punya hubungan saudara dengan sang pemilik Namun apabila sudah memiliki modal yang cukup, ia ingin membuat tempat potong rambut miliknya sendiri.

Tidak kalah saing dengan barbershop

Sekitar satu dekade belakangan ini, barbershop menjamur dengan cepat. Walaupun memiliki fungsi utama yang sama, barbershop secara tampilan dan layanan biasanya lebih kekinian. Meski demikian, Tedy mengaku tidak merasa kalah saing dengan barbershop.

Menurtnya, barbershop memang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti ruangan yang ber-AC, pomade, dan lain sebagainya.

Namun, untuk urusan harga, Pangkas Rambut Asgar lebih murah.  Dari daftar harga yang ditempelkan di salah satu sudut ruangan, terlihat bahwa tarif yang dikenakan untuk potong rambut anak-anak adalah Rp 10.000, dewasa Rp 15.000, Jenggot/kumis Rp 5.000, dan warna rambut Rp 45.000.

Sedangkan untuk urusan model potongan rambut, Tedy mengaku tidak kalah.

“Kalau model-model masa kini bisa, semua kang?” tanya saya sambi menunjuk gambar contoh potongan rambut yang terpajang di salah satu sudut ruangan.

Tedy pun menjawab, “Selama itu model rambut cowok, (saya) bisa.”

Sedangkan untuk potongan model rambut wanita, Tedy mengaku bisa asalkan hanya sebatas potong poni atau potong pendek.

Mengenai rata-rata pelanggan, Tedy mengaku tiap harinya bisa mencapai 15 orang.

“Tidak selalu 15, seperti sekarang kan lagi sepi. Hari Minggu biasanya bisa lebih dari 15. Kalau dirata-ratakan tiap harinya bisa 15,” ungkap dia.

Pelanggannya bermacam-macam, dari warga sekitar dan ada juga mahasiswa Binus.

Ketika asyik berbicara, mulai berdatangan beberapa orang pelanggan Pangkas Rambut Asgar. Mereka tidak langsung duduk di kursi yang biasa digunakan untuk memotong rambut, namun ikut bergabung di kursi tunggu.

Tampak pelanggan tersebut dan pegawai Asgar saling mengenal dan mereka berbicara dalam bahasa Sunda.  Salah seorang pengujung yang diketahui bernama Dadang, sudah lebih dari 4 tahun menjadi pelanggan setia Pangkas Rambut Asgar ini.

“Sudah lama Mas, lebih dari 4 tahun. Dari awal Berdiri,” jawab Dadang.

Mengapa setia di sini, Dadang menjawab karena sudah cocok di hati.

Di akhir perbincangan, Kompas.com meminta Tedy untuk merapikan potongan rambut model undercut yang sudah cukup berantakan.  Sebuah bonus pijatan ringan pun diberikan. Semua pelayanan ini hanya cukup dibayar dengan Rp 20.000. Murah dan menyenanngkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com