Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2016: Teroris Masih Mengancam, dari Sarinah hingga Istana

Kompas.com - 26/12/2016, 11:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

Setelah itu, sandi Camar Maleo tak lagi digunakan, berganti operasi Tinombala. Tim gabungan pun beberapa kali mengevaluasi dan merombak beberapa personil mereka dengan orang-orang baru serta mengganti strategi.

Akhirnya, buruan utama mereka berhasil diringkus pada 18 Juli 2016. Santoso tewas dalam baku tembak antara kelompok tersebut dengan tim satgas.

(Baca juga: Akhir Petualangan Santoso di Hutan Belantara Poso)

Namun, kematian Santoso tak membuat para anggotanya langsung menyerahkan diri. Mereka masih bertahan di belantara hutan Pegunungan Biru.

Dua kaki tangan Santoso, Ali Kalora dan Basri diyakini sebagai sosok kuat yang menggantikannya memimpin kelompok tersebut. Saat itu, istri Santoso pun masih bersembunyi bersama belasan anggota lainnya.

Namun, satu persatu dari mereka berhasil ditangkap satgas gabungan. Mulai dari istri Ali Kalora, istri Santoso, hingga Basri yang tewas setelah terbentur batu saat menyeberang sungai.

Hingga saat ini masih ada beberapa anggota kelompok yang bertahan hidup dalam kepungan.

3. Bom bunuh diri di Mapolresta Solo

Pria bernama Nur Rohman nekat melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, pada awal Agustus 2016. Ternyata, dia tak merencanakan aksi itu sendirian.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Densus 88 menangkap beberapa orang yang rerkait dengan rencana tersebut. Salah satunya Dwiatmoko alias Abu Ibrahim Al Atsary di Lampung.

Dwiatmoko diduga juga berkaitan dengan Bahrun Naim, simpatisan Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS) dari Indonesia.

(Baca: Kronologi Serangan Bom Bunuh Diri di Depan Mapolresta Solo)

Bahrun bukanlah nama baru di kalangan teroris. Ia merupakan warga Indonesia yang berbaiat dengan ISIS sejak 2014 dan punya peran dalam sejumlah aksi. Salah satunya bom Thamrin.

Selain itu, polisi menangkap Munir Kartono yang mengirimkan sejumlah uang kepada Dwiatmoko. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli bahan material bom dan biaya perjalanan pengiriman bom kepada Rohman.

Munir juga disebut merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan ISIS. Kelompok ini dipimpin oleh Aman Abdurrahman yang kini menghuni lapas Nusakambangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com