Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus Tangkap Lagi Seorang Terduga Teroris di Surabaya

Kompas.com - 10/06/2016, 18:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri terus memburu jaringan teroris yang berencana menjalankan aksi di Surabaya, Jawa Timur. Dari perburuan itu, petugas menangkap satu lagi terduga teroris.

Pria yang ditangkap berinisial S. Dia diduga kuat masih terkait dengan tiga terduga teroris yang diciduk, juga di Surabaya, beberapa hari lalu. 

"Informasi terakhir ditangkap lagi satu orang atas nama S. Salah seorang yang ada kaitan sama mereka bertiga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Sebelum menangkap S, Densus membekuk PHP, BRN, dan FN, Kamis (9/6/2016). Dari hasil penyelidikan, mereka berempat berpedoman pada ajaran radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahkan, kata Agus, diduga salah seorang dari tiga orang tersebut terafiliasi dengan kelompok ISIS.

(baca: Polri: Terduga Teroris di Surabaya Siapkan Bom Bunuh Diri)

"Ada di antara mereka berkomunikasi dengan juru bicara ISIS. Ini masih dilakukan pendalaman," kata Agus.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, ketiga terduga teroris itu berencana menyerang beberapa titik, seperti tempat umum dan kantor petugas keamanan.

Boy menganggap rencana mereka serupa dengan ledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta, pada pertengahan Januari 2016. Menurut Boy, diperkirakan rencana penyerangan disiapkan selama dua tahun sejak PHP dan FN bebas dari penjara.

PHP pernah dipenjara karena terlibat kasus narkoba. Sedangkan FN sempat mendekam di balik jeruji lantaran kasus kriminal. Menurut Boy, PHP dan FN mengenal radikalisme saat dipenjara.

(baca: Densus 88 Sita Bom Rakitan Siap Pakai di Rumah Terduga Teroris Surabaya)

"Terpantau dari hasil proses perkenalan mereka, saat sama-sama dengan pelaku teror lain, terjadi semacam penyebarluasan radikalisme selama di lapas Porong," ujar Boy.

Berdasarkan pengakuan ketiganya, kata Boy, mereka kerap melihat cara ISIS menyebarkan ajarannya melalui media sosial dan tayangan video. "ISIS termasuk yang mereka jadikan pedoman. Mereka terinspirasi kelompok ISIS yang disebarluaskan di medsos," ujar Boy.

Kompas TV Densus 88 Bekuk 3 Teroris dan 1 Bom Rakitan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com