Para pelaku mengincar gedung DPR, Mabes Polri, Kedutaan Besar Myanmar, dan beberapa kantor stasiun televisi untuk diledakkan. Rencananya serangan kelompok tersebut akan dilakukan akhir 2016.
Tak main-main, polisi meyakini daya ledak bom yang diracik RPW mencapai dua kali lipat ledakan pada bom Bali 20015 silam.
RPW dan jaringannya sengaja menyasar tempat-tempat yang berpengaruh di Indonesia. Tujuannya agar jika berhasil diledakkan, maka mereka mendapat sorotan.
Obyek vital lagi-lagi menjadi sasaran aksi kelompok teroris. Baru-baru ini, tepatnya Sabtu (10/12/2016), Densus 88 menangkap tiga orang yang berencana melakukan peledakan di Istana Negara.
Salah satu pelaku berinisial DYN yang berjenis kelamin perempuan bahkan rela menjadi "pengantin" untuk melakukan aksi bom bunuh diri.
Rencananya mereka akan melancarkan aksi pada Minggu (11/12/2016). (Baca: Bom "Rice Cooker" di Bekasi Rencananya Diledakkan di Istana Negara)
8. Penangkapan teroris di Jatiluhur
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Purwakarta, Minggu (25/12/2016).
Dua lainnya tewas dalam operasi penggerebekan pengembangan kasus terorisme di Jalan Ubrug, Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
(Baca: Densus Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Purwakarta)
Kapala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menjelaskan, jika mereka tidak menyerang, maka polisi tidak akan mengeluarkan tembakan. Namun, karena terduga teroris melakukan penyerangan, polisi pun mengeluarkan tembakan.
Anton mengaku masih bertanya-tanya kenapa bisa di rumah terapung. Karena jika terduga teroris ini sampai meledakkan Waduk Jatiluhur, bisa memakan korban banyak.
(Baca: Kapolda Jabar: Jika Bendungan Jatiluhur Diledakkan, Bisa Memakan Korban Banyak)