Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2016: DPR yang Sibuk dengan Dirinya Sendiri...

Kompas.com - 15/12/2016, 10:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

Pembahasan RUU tertatih-tatih

Sementara, sejumlah RUU penting seperti Penghapusan Kekerasan Seksual yang sedianya dibahas di masa sidang kali ini belum tersentuh.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI), Lucius Karus, menilai, fenomena di atas menunjukkan perilaku politik legislatif yang tak pernah berubah.

Mereka, kata Lucius, selalu asyik dengan urusan pribadi ketimbang mengedepankn fungsinya selaku wakil rakyat.

(Baca: Formappi: Capaian Kinerja Legislasi Belum Gambarkan Totalitas Kerja DPR)

"Bisa dilihat dari konflik KIH dan KMP. Lalu ternyata ada konfogurasi baru di mana KMP melebur ke KIH. Tapi itu semua transaksional dan demi kepentingan peribadi dan partainya, bukan rakyat yang memilihnya," kata Lucius, saat dihubungi, Rabu (14/12/2016).

Minimnya keberpihakan DPR terhadap urusan publik juga terlihat dari produk undang-undang yang didahulukan untuk dibahas.

Pada awal masa sidang, yang dibahas DPR justru UU MD3 yang mereka gunakan untuk merevisi format pemilihan Pimpinan DPR.

Kini, mereka pun hendak mengutak-atik UU tersebut demi mengakomodasi kepentingan PDI-P.

Padahal, kata Lucius, banyak RUU yang memiliki dampak langsung di masyarakat dan mendesak untuk segera diselesaikan.

"RUU Kebidanan misalnya, itu kan penting bagi nasib para bidan yang tengah mengabdi di desa-desa. Itu penting untuk kesejahteraan para bidan yang nantinya berpengaruh pada pelayanan mereka di masyarakat, tapi kan tak kunjung dibahas secara ajeg," papar Lucius.

"Mereka, anggota DPR, lebih sibuk memikirkan nasibnya sendiri, masih aman enggak kursinya dan jabatannya di DPR," kata dia.

Dan bagaimana nasib rakyat yang diwakili? Hanya bisa "menonton" para wakil rakyat berjuang, untuk dirinya sendiri...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com