Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tak Ditahan hingga Politik Uang Agus-Sylvi, Ini 5 Berita Kemarin yang Layak Anda Simak

Kompas.com - 02/12/2016, 07:49 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Dinamika berita sepanjang hari Kamis (1/12/2016) masih ramai diwarnai seputar topik Pilkada DKI Jakarta dan rencana aksi doa bersama 2 Desember.

Di luar itu ada sejumlah berita lain yang layak Anda simak seperti ancaman Jokowi mencopot Menteri Pariwisata Arief Yahya dan seorang tenaga kerja wanita yang hilang selama 10 tahun ditemukan tak mampu lagi berbahasa Indonesia.

Bagi Anda yang tidak mengikuti perkembangan berita sepanjang Kamis kemarin, berikut lima berita yang sebaiknya Anda tahu.

1. Kejaksaan Agung Tidak Menahan Ahok

Berkas perkara dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI nonaktif DKI Jakarta Basuki dilimpahkan ke Kejaksaan Agung untuk selanjutnya diproses ke pengadilan.

Kamis (1/12/2016), Ahok datang ke Kejaksaan Agung didampingi pengacaranya. Kejaksaan Agung tidak menahan Ahok.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung M Rum menjelaskan, sesuai standar pelaksanaan pemeriksaan, apabila penyidik Polri tak menahan tersangka, kejaksaan pun akan bersikap sama.

Pertimbangan lain kenapa Kejasaan Agung tidak menahan Ahok baca di sini.

Untuk mengikuti perkembangan berita soal kasus Ahok ikuti topik Ahok Jadi Tersangka.

DOKUMENTASI KBRI DAMASKUS Wajah Kujemah bt Sayib, saat ditemukan di Suriah (kiri) dan saat berangkat dari Indonesia (kanan)
2. Hilang 10 tahun, TKW Asal Banten Ditemukan di Suriah, dan Tak Bisa Bahasa Indonesia

Kujemah bt Sayib, tenaga kerja wanita asal Serang, Banten, yang telah hilang kontak dengan keluarganya selama lebih dari 10 tahun, ditemukan di Suriah.

Awalnya, pada Oktober 2016, KBRI Damaskus menerima surat pengaduan dari Deputi Perlindungan BNP2TKI untuk penelusuran Kujemah.

Namun, berdasarkan data dari BNP2TKI, Kujemah telah dipindah dan tak ditemukan di alamat pengaduan.

Setelah menempuh proses panjang, Kujemah ditemukan di Kota Lattakia. Di sana, dia bekerja dengan majikan bernama Jozet Maya.

Saat pertama kali ditemukan, TKW asal Kecamatan Pontang ini sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com