Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Larang Anggotanya Kunker ke Luar Negeri jika Jarang Ikut Rapat

Kompas.com - 14/11/2016, 14:56 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Amanat Nasional akan menerapkan sanksi bagi anggota fraksinya yang jarang hadir mengikuti rapat di Dewan.

Sanksi itu berupa larangan bepergian kunjungan kerja ke luar negeri.

"Di tempat kami, berlaku ketentuan apabila tingkat kehadiran anggota dibawah 60 persen (dalam satu masa sidang), kami tidak izinkan yang bersangkutan ke luar negeri," kata Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap, saat dihubungi, Senin (14/11/2016).

Selain itu, anggota yang tingkat kehadirannya rendah juga tidak akan diberikan tugas tambahan dalam panitia kerja atau pun panitia khusus.

Mulfachri menilai, sanksi ini efektif meningkatkan kehadiran anggota DPR dari Fraksi PAN pada setiap rapat.

"Kami paham satu anggota banyak terlibat di pansus dan panja, itu yang membuat mereka tidak bisa hadir di panja atau pansus lainnya," ujar dia.

(Baca: Fadli Zon: Anggota DPR Tidak Ada yang Bermalas-malasan)

Mulfachri menambahkan, tingkat kehadiran anggota DPR yang rendah sebenarnya sudah menjadi gejala di sepuluh fraksi yang ada.

Pimpinan DPR maupun seluruh pimpinan fraksi, lanjut dia, harus terlibat untuk mencari solusi terkait masalah ini.

Diperlukan sebuah formulasi yang bisa mengatasi situasi ini.

(Baca: Anggota DPR Makin Malas)

"Misalnya pimpinan DPR membuat aturan yang tegas soal alokasi hari. Senin-Rabu rapat pengawasan, Kamis rapat legislasi, Jumat rapat fraksi, dan semua pimpinan fraksi dan pimpinan alat kelengkapan dewan harus disiplin membagi dengan alokasi waktu itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com