Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Irman Gusman Anggap Kebiasaan Buruk KPK Absen Sidang Praperadilan

Kompas.com - 18/10/2016, 11:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara mantan Ketua DPD Irman Gusman, Maqdir Ismail menganggap permintaan penundaan sidang praperadilan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi hanya untuk mengulur waktu.

Ia menganggap, alasan ketidakhadiran KPK merupakan alasan klasik yang biasa dilontarkan ketika menghadapi praperadilan.

"Saya kira alasan-alasan seperti ini kebiasaan buruk yang dilakukan KPK," kata Maqdir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).

KPK tidak menghadiri sidang perdana praperadilan Irman yang dijadwalkan hari ini. KPK menyurati hakim tunggal praperadilan I Wayan Karya.

(baca: KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Irman Gusman Diundur Pekan Depan)

Dalam suratnya, KPK berhalangan hadir karena berbenturan waktunya dengan sidang praperadilan lain dan kegiatan di luar kota.

Maqdir mengatakan, absennya KPK menunjukkan bahwa mereka tak menghargai proses praperadilan. KPK akan langsung melimpahkan perkara ke pengadilan tindak pidana korupsi.

"Mereka tidak mau menghargai proses persidangan kalau perkara sudah dilimpah pengadilan. Hanya itu yang dikejar oleh KPK," kata Maqdir.

Maqdir berharap, KPK kooperatif dalam sidang praperadilan yang diundur pekan depan, Selasa (25/10/2016).

(Baca: KPK Siap Hadapi Praperadilan Irman Gusman)

Dengan demikian, proses sidang selama satu pekan bisa diselesaikan dengan baik.

Irman Gusman menggugat penangkapan dan penetapan tersangkanya oleh KPK.

Maqdir menganggap, KPK tak memberi kesempatan bagi Irman untuk melaporkan gratifikasi yang dia terima.

Semestinya, penyelenggara negara diberi waktu 30 hari untuk melaporkan barang atau uang yang dia terima kepada KPK.

(baca: Istri Irman Gusman Tolak Jadi Saksi untuk Suaminya)

Halaman:


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com